Bupati Toli Toli, Saleh Bantilan sangat mengapresiasi bantuan pusat ini. Menurutnya, dengan adanya dam parit, selama ini pertanaman menjadi sangat mudah mendapatkan air.
"Dengan adanya bantuan tersebut tentu kami berharap IP ditingkatkan, agar di masa pandemic ini pertanaman dan panen jalan terus," ujar Bupati Saleh.
Ketua Kelompok Tani (Poktan) Tunas Harapan Gayus Balawera mengungkapkan, program Kementan dalam meningkatkan indeks pertanaman, produktivitas dan bertambahnya luas tanam melalui bantuan dam parit sangat memberikan solusi nyata bagi petani di Kabupaten Toli Toli khususnya petani di Poktan Tunas Harapan. Pembangunan dam parit telah mengatasi kekurangan air di lahan pertanian yang selama ini merupakan masalah klasik yang dihadapi petani pada musim kemarau.
"Para petani melalui ketua kelompok dan penyuluh pertanian menyampaikan terima kasih kepada Menteri Pertanian Sahrul Yasin Limpo dan Dirjen PSP Sarwo Edhy yang sudah mengalokasikan bantuan pembangunan dam parit. Dulu untuk peroleh air irigasi cukup susah dan produksi padi tidak banyak, tapi kini lahan terairi bertambah luas dan produksi naik," ungkapnya.
Dia menjelaskan, dalam mempercepat pembangunan dam parit bantuan Kementan tersebut, para petani sangat antusias melakukan swadaya tenaga sehingga dam parit dengan cepat selesai dibangun. Alhasil, luas lahan yang terairi bertambah luas dan produksi padi pun meningkat karena tanaman mendapatkan asupan air irigasi yang cukup bahkan melimpah.
"Sebelum adanya pembangunan dam parit produktivitas padi hanya mencapai 4,7 ton per hektar, tapi sekarang bisa mencapai 5,7 ton. Luas lahan yang terairi sekarang bisa mengairi hingga 125 hektar," jelasnya.