TEMPO.CO, Jakarta - Satgas Covid-19 menegaskan bahwa isu yang beredar terkait adanya chip dalam vaksin Covid-19 adalah tidak benar alias hoaks.
"Saat ini kami melihat adanya isu penanaman chip atau komponen manajemen sistem yang bisa melacak masyarakat yang telah menerima vaksin. Pada kesempatan ini saya tegaskan bahwa berita itu adalah berita bohong atau hoaks. Tidak ada chip di dalam vaksin," kata Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 19 Januari 2021.
Wiku menjelaskan, kode batang atau barcode yang tertera pada botol vaksin produk vaksin berguna untuk melacak distribusi vaksin, bukan untuk melacak orang yang telah divaksin.
Baca: Pemerintah Tanggung Kejadian Ikutan Setelah Vaksinasi Covid-19
"Terkait kode yang disinyalir ada pada vaksin, kode tersebut tertera pada barcode yang menempel pada botol cairan vaksin, dan tidak akan menempel pada orang yang divaksin," ujar Wiku.
Wiku memastikan informasi yang disampaikan masyarakat kepada pemerintah terkait proses vaksinasi terjaga kerahasiaannya sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 40 Tahun 2019, tepatnya di Pasal 58 ayat 1.
Terkait banyaknya hoaks yang beredar di tengah masyarakat akan vaksin Covid-19, Satgas berharap masyarakat selektif dalam menerima dan menyebarkan informasi. "Masyarakat seharusnya juga tidak serta merta menyebarkan informasi yang sifatnya hanya memprovokasi, terlebih lagi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan isinya," tutur Wiku.
DEWI NURITA