TEMPO.CO, Lumajang - Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma sempat menceritakan kisah petualangannya ketika berkunjung ke Lumajang, Senin petang, 18 Januari 2021. Risma yang belum genap satu bulan menjabat sebagai Mensos ini mengaku empat kali mendaki ke puncak Mahameru atau Gunung Semeru.
"Empat kali saya mendaki ke Semeru. Waktu itu masih mahasiswa," kata Risma saat bercerita di hadapan Bupati Lumajang, Thoriqul Haq dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah di peringgitan Pendopo.
Ia mengisahkan bagaimana beratnya mendaki ke puncak gunung Semeru dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut itu. Dia sampai harus merangkak saat pendakian ke puncak Mahameru. "Tidak ada pegangan," katanya.
Baca juga: Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming
"Watak asli seseorang bisa diketahui saat melakukan pendakian itu. Orang egois akan kelihatan saat itu," ujarnya. Bagaimana ketika kehabisan minum juga diceritakannya saat pendakian itu. "Air habis. Terakhir ambil air di Ranu Kumbolo," katanya.
Saat itulah kemudian ada pertengkaran berebut air minum. Dalam kondisi haus saat pendakian, orang egois akan minum sebanyak-banyaknya. "Orang yang egois pasti akan kelihatan saat itu," ujarnya.
Dan ketika air habis, maka akan ada pertengkaran untuk berebut air minum. Risma mengaku kalau dirinya terlatih dari pengalaman mendaki gunung. "Saya terlatih disitu," ujarnya.
Dia juga mengatakan bahwa kalau melakukan pendakian ke Semeru tidak boleh sombong. "Kalau sombong kesasar," ujar dia.
Risma juga begitu menampakkan kekagumannya pada keindahan panorama Gunung Semeru terutama di Ranu Kumbolo. "Apalagi kalau pas ada kabut. Kemudian warna air kebiruan,".
"Air danau seperti memantulkan cahaya matahari. Bagus sekali," katanya mengenang momen pendakiannya itu.
Dia mengaku sering mendaki Gunung Penanggungan. "Tiap minggu. Ketika mendaki merangkak, saat turun, kami berlari," katanya.
Anggota Forkopimda hanya bisa terkagum-kagum mendengar kisah Risma saat pendakian Gunung Semeru di Lumajang. "Kalau masih mahasiswa dulu ya kuat, kalau sekarang ya nggak kuat lagi," ujarnya menambahkan.
DAVID PRIYASIDHARTA