TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Tugas atau Satgas Penanganan Covid-19 memberi penjelasan terkait melonjaknya angka kasus harian positif Covid-19 dalam beberapa hari terakhir. Satgas mengatakan kenaikan terjadi karena adanya keterlambatan data masuk.
"Beberapa saat belakangan ini terjadi pemasukan data dari daerah yang terlambat karena sistem data terintegrasi yang belum dapat berjalan sempurna," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, saat dihubungi Tempo, Ahad, 17 Januari 2021.
Wiku mengatakan data yang masuk, setelah verifikasi dilakukan oleh Kemenkes, maka data tersebut diumumkan oleh Satgas atas data yang berasal dari Kementerian Kesehatan. Meski begitu, Wiku tak menampik hal ini menunjukkan tingkat penularan Covid-19 yang masih tinggi.
"Itu juga merupakan refleksi dari tingkat penularan yang masih tinggi. Semoga dengan PPKM dapat menurunkan penularan yang ada," kata Wiku.
Lonjakan angka kasus harian positif Covid-19 bukan main-main. Rekor penambahan kasus terbanyak awalnya terjadi pada 13 Januari dengan 11.278 kasus. Esoknya rekor kembali pecah dengan 11.557 kasus.
Baca Juga:
Angka ini kembali dipecahkan pada 15 Januari dengan 12.818 kasus, hingga akhirnya melonjak tajam pada kemarin, 16 Januari dengan 14.224 kasus. Penambahan ini didapatkan dari kisaran 70 ribuan spesimen yang diperiksa setiap harinya.
Lebih lanjut, Wiku menghimbau agar masyarakat tetap waspada menerapkan protokol kesehatan untuk menekan kasus positif Covid-19. Ia pun berharap penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) selama dua minggu sejak 11 Januari 2021 lalu, dapat menekan angka ini. "Masyarakat dihimbau agar selalu mematuhi protokol kesehatan dan peraturan PPKM di daerahnya masing-masing," kata dia.
Baca juga: Kemendagri Minta Dukungan TNI-Polri karena Masih Ada Pelanggaran PPKM