Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos Harry Hikmat mengatakan selama ini kelompok marjinal tidak terakses bantuan sosial (Bansos) dari pemerintah karena terkendala tidak punya data yang jelas. "Dengan adanya NIK dimana saja mereka berada pasti akan mendapatkan bantuan dan akses mereka ke perbankan juga akan lebih mudah," ujar Harry.
Harry mengatakan nantinya sekitar 16 ribu kelompok marjinal di sejumlah daerah terutama di kota-kota besar yang akan difasilitasi pemenuhan data kependudukan atau memiliki e-KTP.
Kemensos bekerja sama dengan Dukcapil dan menggandeng Bank Mandiri untuk pembukaan rekening Atensi bagi warga marjinal. Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan kegiatan tersebut sebagai upaya mendukung digitalisasi perbankan bagi yang membutuhkan pelayanan kesejahteraan sosial.
"Selama dia sudah punya NIK maka kita bisa membuka rekeningnya berupa ATM bisa melakukan berbagai aktivitas perbankan. Dengan menabung menjadi bibit dan diharapkan bisa meningkatkan taraf hidup mereka," kata Rohan.
Nuryati (40 tahun) salah satu warga yang ikut kegiatan perekaman data kependudukan merasa senang bisa memiliki KTP. Warga Rawabebek Jakarta Timur itu mengatakan selama ini mendapatkan penghasilan dari mengamen keliling ibukota. Nuryati berharap kehidupannya bisa lebih baik dan tidak lagi mengamen.