TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Azis Syamsuddin meminta publik tak menilai calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo dari sisi angkatan yang tergolong muda. Listyo, lulusan Akademi Kepolisian 1991, memang disorot lantaran melangkahi dua angkatan seniornya untuk menjadi Kapolri.
"Secara prestasi, tentu di atas rata-rata, beliau sudah menduduki posisi di Kabareskrim," kata Azis di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 13 Januari 2021.
Azis menganggap wajar jika ada yang merespons pro dan kontra penunjukan Listyo sebagai calon Kapolri lantaran usia dan angkatannya. Dia menyebut fenomena ini pun pernah terjadi saat Tito Karnavian terpilih menjadi Kapolri. Tito bahkan melangkahi empat angkatan di atasnya.
Meski begitu, kata Azis, Tito dapat mengayomi dan melakukan manajemen internal di Polri. Tito disebutnya juga dapat menjalin hubungan kerja sama eksternal dengan mitra-mitra Kepolisian, serta bekerja memberikan perlindungan bagi masyarakat.
Politikus Golkar ini pun meyakini Listyo Sigit akan mampu memimpin Kepolisian dengan baik.
"Polri di bawah kepemimpinan Pak Sigit tentu bisa bersikap secara profesional, dapat mengayomi masyarakat dan merasa terlindungi bagi masyarakat," ujar Azis.
Mantan Ketua Komisi Hukum atau Komisi III DPR ini pun berpesan agar Kapolri mendatang membentuk profesionalitas institusi dalam mengayomi masyarakat dengan proporsional, sesuai yang diamanahkan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian. Dia menyebut, profesionalitas Kapolri dan Kepolisianlah yang akan menjawab pro dan kontra saat ini.
"Sehingga proses-proses yang pro dan kontra ini bisa terjawab dengan prestasi yang akan diukir dalam 100 hari nanti Kapolri terpilih dan kemudian dalam satu tahun dan tahun-tahun berikutnya," kata dia.
Presiden Joko Widodo menunjuk Listyo Sigit Prabowo sebagai calon Kapolri pengganti Idham Azis. Surat Presiden tentang penunjukan Listyo telah diserahkan kepada DPR pada hari ini untuk ditindaklanjuti.