TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memanggil Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ke Istana, pada Selasa, 12 Januari 2021 terkait jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Rute Jakarta Pontianak. Dalam kesempatan itu, Jokowi memberi tiga perintah pada Budi.
"Bapak presiden memerintahkan pada saya untuk mengkoordinasikan dengan cepat proses pencarian dari tubuh korban dan juga mempercepat proses dari pencarian dari black box," kata Budi usai pertemuan itu, dalam konferensi pers daring.
Ia berjanji perintah tersebut akan dilaksanakan langsung di lapangan. Sore nanti, Budi Karya mengatakan diminta Jokowi untuk langsung datang ke JICT 2, Tanjung Priok, lokasi posko pencarian Sriwijaya Air SJ 182. Ia diminta memastikan apa yang diperintahkan dilaksanakan dengan baik.
"Yang kedua Pak Presiden meminta pada saya untuk mengkoordinasikan proses layanan kepada ada keluarga korban dengan sebaik-baiknya dan juga memberikan pendampingan diperolehnya hak-hak daripada keluarga korban," kata Budi.
Budi mengatakan Jokowi ingin segala sesuatu yang merupakan hak para korban dan keluarganya dapat diselesaikan dengan baik dan cepat. Ia melaporkan pada Jokowi bahwa kemarin Kementerian Perhubungan telah memanggil dan bersama-sama dengan Sriwijaya Air serta Jasa Raharja, bertemu dengan keluarga.
"Yang terakhir Pak Presiden menugaskan pada kami untuk melakukan suatu peningkatan dan proses penemuan ini menjadi suatu pelajaran yang mahal, tetapi baik. Dan diinstruksikan jangan sampai terulang lagi," kata Budi.
Kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 hanya terpaut kurang dari tiga tahun dari jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 pada Oktober 2018 silam. Budi berjanji akan terus membenahi kondisi penerbangan nasional di Indonesia.
"Sekali lagi kami sampaikan terimakasih kepada presiden yang sudah memberikan dukungan moral kepada kami agar kami bisa melaksanakan tugas ini dengan baik dan juga menyelesaikan dengan keluarga korban dengan baik. Dan mengimprove segala sesuatu dalam layanan penerbangan menjadi lebih baik," kata Budi.