TEMPO.CO, Jakarta - Pencarian terhadap Pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu, 9 Januari 2021 terus berjalan. Di hari ketiga, telah ada puluhan serpihan dan juga kantung jenazah yang tiba di posko pencarian di JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Serpihan dan bagian tubuh ini ditemukan di sekitar lokasi titik dugaan pesawat jatuh, yakni di antara Pulau Laki dengan Pulau Lancang. Hingga Senin sore, 11 Januari 2020, pencarian terus berjalan. "Kantong jenazah ini sudah kami berikan ke DVI Polri, kemudian yang potongan badan pesawat sudah kita koordinasi kan dengan KNKT yang saat ini sudah ada di tempatnya KNKT," kata Kepala Kabasarnas Bagus Puruhito, di JICT 2, Tanjung Priok.
Dari pantauan Tempo, frekuensi kedatangan kapal pencari ke JICT 2 tak sebanyak pencarian hari kedua. Nampak hanya kapal milik Direktorat Polisi Air dan dua kapal milik Basarnas yakni KM Basudewa dan Rigid Inflatable Boat.
Kapal milik Ditpolair membawa paling banyak temuan. Ada 53 serpihan dan 14 kantung berisi bagian tubuh. Sedangkan kapal RIB Basarnas membawa sebuah dokumen, 1 kantong berisi serpihan pesawat dan tujuh kantung berisi bagian tubuh. Temuan ini melengkapi puluhan serpihan bagian yang diduga bagian dari pesawat dan 18 kantung jenazah di hari sebelumnya.
Sepanjang hari di pencarian hari ketiga ini, petugas disaster victim identification (DVI) Polri dan tim dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terus bolak balik di sekitar serpihan peswat dan kantung jenazah. Pencarian terhadap black box pun masih terus berlanjut. Meski titik koordinat sinyal dua black box telah ditandai, namun hingga saat ini belum ada kabar penemuannya. Beberapa kapal pun terus bergerak sejak pagi, termasuk KRI Semarang.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono terus standby di lokasi. Hari ini, sejumlah pejabat juga nampak hadir di lokasi. Mulai dari Staf Khusus Presiden Angkie Yudistira hingga Anggota DPR dari Komisi 3 dan Komisi 5.