TEMPO.CO, Jakarta - Komisaris Jenderal Boy Rafli Amar menjadi salah satu dari lima nama calon Kapolri yang diusulkan Kompolnas ke Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Jenderal Idham Azis. Hal tersebut terungkap dari pernyataan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud Md.
Boy Rafli sendiri saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme. Jabatan itu ia emban sejak Mei 2020, menggantikan Komisaris Jenderal Suhardi Alius yang kini bertugas menjadi Analis Kebijakan Utama Bareskrim Polri.
Lalu seperti apa sepak terjang Boy Rafli?
Boy Rafli merupakan lulusan Akademi Kepolisian 1988. Pada 2007, ia menjabat sebagai Kanit Negosiasi Subden Penindak Densus 88 Antiteror.
Setahun kemudian atau pada 2008, Boy Rafli ditarik ke Jakarta sebagai Kabid Humas Polda Metro Jaya. Selanjutnya, Boy Rafli diangkat menjadi Kabagpenum Ropenmas Divisi Humas Polri.
Pada 2012, karirnya terus menanjak dan selalu tampil dan menjadi rujukan media massa. Namanya pun makin populer. Pada 2014, Boy Rafli Amar mendapat tugas baru sebagai Kapolda Banten. Dua tahun menjabat di Banten, di kembali ke Mabes pada 2016.
Boy Rafli menggantikan Irjen Anton Charliyan sebagai Kadiv Humas Polri. Setahun kemudian, dia diangkat menjadi Kapolda Papua.
Baru setahun bertugas di Papua, Boy Rafli Amar ditarik balik lagi ke Ibu Kota. Dia menjabat Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri pada 2018 hingga akhirnya menjadi Kepala BNPT saat ini.
ANDITA RAHMA