TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi mengatakan akan ada sekitar 5,8 juta orang yang akan menerima vaksin Covid-19 pada Januari 2021. Kepala negara bersama tenaga kesehatan, dan pejabat publik dijadwalkan akan menerima vaksinasi Covid-19 pertama. Setelah itu, giliran masyarakat umum yang menjadi sasaran prioritas akan disuntik vaksin.
Di hadapan warga yang menerima bantuan modal kerja, Jokowi meminta agar ikut dalam vaksinasi. "Di sini ada yang tidak mau divaksin? Alhamdulillah semua ingin ya, karena kalau ada yang tidak mau divaksin, tidak hanya merugikan diri sendiri tapi juga merugikan orang lain," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat, 8 Januari 2021.
"Vaksinasi itu kayak bayi imunisasi itu, kayak gitu saja," lanjut Jokowi.
Presiden Jokowi dijadwalkan akan menerima vaksin Covid-19 pada 13 Januari 2021. Selanjutnya, diikuti secara serentak di 34 provinsi pada 14-15 Januari.
Ada tiga kelompok besar yang akan disuntik vaksin pertama kali, yakni pejabat publik pusat dan daerah, pengurus asosiasi profesi tenaga kesehatan. Lalu pimpinan kunci dari institusi kesehatan di daerah serta tokoh agama di daerah.
"Jadi, minggu depan mulai vaksinasi tapi keadaan belum bisa kembali langsung normal. Kita tetap harus disiplin menjaga protokol kesehatan dengan mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak," ujar Jokowi.
Jika vaksinasi Covid-19 yang ditargetkan menyasar 70 persen atau 182 juta penduduk Indonesia telah berhasil, ujar Jokowi, maka kekebalan komunal (herd immunity) akan terbentuk. "Setelah itu, Insyaallah Covid-nya stop," ujar presiden.
DEWI NURITA