TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Barat, Daud Achmad mengatakan, Jawa Barat akan memulai rangkaian vaksinasi Covid-19 pada tanggal 14 Januari 2021.
Tapi kepastian pelaksanaannya menunggu terbitnya izin penggunaan darurat atau EUA (Emergency Use Authorization) dari Badan POM.
“Vaksinasi Covid-19 dilakukan tentunya setelah EUA diterbitkan. Sesuai dengan jadwal pusat, mudah-mudahan bisa dimulai tanggal 14 Januari,” kata dia, pada Tempo, Selasa, 5 Januari 2021.
Daud mengatakan, pemerintah Jawa Barat belum membicarakan soal penjatuhan sanksi bagi yang menolak pemberian vaksin. Soal ini akan dikonsultasikan dengan Kementrian Kesehatan. “Belum ada pembahasan ke arah sana, perlu dikonsultasikan dengan pusat, dalam hal ini Kemenkes (Kementrian Kesehatan),” kata dia.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, Jawa Barat mendapat alokasi vaksin Covid-19 tahap pertama sebanyak 97 ribu dosis. Seluruhnya akan dipergunakan untuk vaksinasi tenaga kesehatan.
“Jawa Barat mendapatkan 97 ribu dosis tahap1. Karena satu orang dua dosis, maka kurang lebih 44 ribu tenaga kesehataan yang akan dipilih untuk dua kali penyuntikan,” kata dia, dalam konferensi pers yang disiarkan striming dari Gedung Sate, Bandung, Selasa, 5 Januari 2021.
Ridwan Kamil mengatakan, rangkaian penyuntikan vaksin akan dilakukan mulai pekan ketiga bulan Januari 2021 ini. “Berita baiknya, vaksinator, atau orang yang menyuntik yang tadinya hanya 1.000 orang, sekarang kami latih total jadi 11 ribu orang. Jadi Alhamdulillah provinsi Jawa Barat siap 10 kali lipat mungkin lebih, sehingga kita akan berlimpah tim yang menyuntikkan vaksin,” kata dia.
Ridwan Kamil mengatakan, sudah meminta seluruh daerah di Jawa Barat untuk melaksanakan simulasi penyuntikan vaksin pada pekan ini. “Memerintahkan kepada seluruh bupati dan walikota untuk minggu ini simulasi vaksin Covid di willayah masing-masing,” kata dia.
Baca juga : Polri Kerahkan 83 Ribu Lebih Personel Amankan Vaksinasi Covid-19
Depok, Bogor, serta Kabupaten Bekasi sudah melaksanakan simulasi tersebut. “Depok sudah oleh saya, Bogor sudah oleh Pak Presiden, Kabupaten Bekasi sudah oleh Pak Wapres. Sisanya akan dilakukan oleh bupati/walikota masing-masing,” kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengatakan, teknis pelaksanaan vaksinasi massal yang akan melibatkan seluruh warga Jawa Barat masih dikoordinasikan dengan pemerintah pusat.
“Sementara informasi yang didapat vaksinasi ini selesai 15 bulan. Menurut kami kelamaan. Berarti baru mendekati pertengahan 2022 orang terakhir divaksin. Bisa gak kit simulasikan di 12 bulan, bahkan 6 bulan. Itu hanya bisa di jawab jika jumlah tempat pem-vaksinasn di Jawa Barat bisa dua kali lipat. Sementara baru di 1.100 lokasi, kami berharap bisa 2 ribu lokasi. Kalau dua ribu lokasi, berarti fasilitas TNI/Polri itu akan kami simulasikan sebagai zona tambahan vaksinasi di Jawa Barat,” kata dia.
Ridwan Kamil menambahkan, lamanya waktu penyuntikan diharapkan bisa dipangkas. “Bisakah satu orang tidak 45 menit durasinya karena itu akan menghabiskan waktu terlalu lama. Minimal hanya 30 menit per orang,” kata dia.
AHMAD FIKRI