TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono menyebut, setiap kader muda Jamaah Islamiah (JI) yang diberangkatkan ke Suriah, selalu dibekali oleh surat wasiat. Di mana, ketika kader muda itu mati, maka pengurus JI akan memberikan santunan kepada keluarganya.
"Bahwa dia sudah dibekali surat wasiat, dibawa dan dipegang amir. Seandainya mati syahid di sana, surat itu ditujukan ke keluarga, pengurus JI akan memberikan santunan kepada keluarganya," ucap Argo melalui konferensi pers daring pada 4 Januari 2020.
Baca Juga:
Argo mengatakan, mereka yang berangkat adalah kader muda berpaket lengkap. Sebab, mereka memiliki berbagai keahlian seperti bela diri, informasi teknologi, bahasa, medis, dan manajemen. Ia mengatakan keahlian manajemen digunakan untuk mengurus logistik, pergeseran anggota di negara tujuan.
Bahkan, kata Argo, berdasarkan pengakuan Para Wijayanto, kemampuan para kader muda ini, khususnya bela diri, telah diakui oleh kelompok teroris di Suriah.
"Kemampuan bela diri para anggota muda JI itu diakui oleh organisasi teroris di Suriah. Diakui itu, diakui dia itu sudah benar-benar mempersiapkan. Mirip dengan atlet yang dilatih," kata Argo.
Menurut Argo, selama memimpin Jamaah Islamiyah pada 2008-2019, Para Wijayanto sudah mengirimkan 7 angkatan pada 2013-2018. Tiga negara yang menjadi tujuan pengiriman adalah Suriah, Palestina, dan Yordania.