Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

FSGI Bilang Mayoritas Guru Setuju Sekolah Tatap Muka Dimulai Bulan Ini

image-gnews
Petugas membersihkan ruangan kelas saat melakukan persiapan pembukaan sekolah tatap muka di SMA 30, Jakarta, Senin 14 Desember 2020. Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta ingin memastikan sekolah yang mengajukan diri untuk dibuka mampu menjalankan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan). TEMPO/Subekti.
Petugas membersihkan ruangan kelas saat melakukan persiapan pembukaan sekolah tatap muka di SMA 30, Jakarta, Senin 14 Desember 2020. Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta ingin memastikan sekolah yang mengajukan diri untuk dibuka mampu menjalankan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan). TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menggelar survei terkait persepsi para guru atas rencana pemerintah membuka sekolah pada Januari 2021. Dari survei singkat dengan aplikasi google form pada 19-22 Desember 2020 ini, suara guru hampir seimbang antara yang setuju dan tak setuju pembukaan sekolah mulai bulan ini.

"Dari 6.513 responden guru, yang setuju tatap muka dibuka Januari 2021 sebanyak 49,36 persen. Namun sebesar 45,27 persen tidak setuju dan yang ragu-ragu sebesar 5,37 persen," kata Wakil Sekretaris Jenderal FSGI Mansur dalam keterangan tertulis, Jumat, 1 Januari 2021.

Mansur menjelaskan sebanyak 3.215 guru yang setuju pembukaan sekolah tatap muka pada bulan ini mengemukakan sejumlah alasan. Di antaranya jenuh mengajar pembelajaran jarak jauh atau PJJ (22 persen); materi sulit, sangat sulit, dan praktikum tidak bisa diberikan secara daring (54 persen); sebagian siswa yang diajar tak memiliki alat daring sehingga tidak bisa mengikuti PJJ (9,3 persen).

Kemudian sinyal tidak stabil sehingga menjadi kendala PJJ (5,8 persen); dan alasan lainnya sebanyak 8,9 persen. Beberapa alasan lainnya misalnya wilayah responden merupakan wilayah kepulauan yang termasuk zona hijau atau kuning.

"Para guru merasakan bahwa peserta didiknya pasti mengalami kesulitan untuk mengerjakan materi pelajaran dengan tingkat kesulitan tinggi, karena materi seperti itu tidak optimal diberikan secara daring, tetapi harus melalui pembelajaran tatap muka, minimal seminggu sekali," ujar Mansur.

Adapun 2.948 responden yang menyatakan tak setuju mengemukakan alasan di antaranya kasus Covid-19 masih tinggi (40,70 persen); khawatir tertular Covid-19 di sekolah (27,74 persen); sudah berusia di atas 50 tahun ditambah penyakit penyerta (10,44 persen).

Kemudian infrastruktur dan protokol kesehatan serta SOP adaptasi kebiasaan baru di sekolahnya belum memadai (14,31 persen); dan lainnya (6,8 persen). Alasan lainnya mencakup belum adanya sosialisasi protokol kesehatan dari pihak sekolah dan tidak memiliki kendaraan pribadi sehingga harus naik angkutan umum yang rentan tertular Covid-19.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mayoritas responden memang menolak buka sekolah tatap muka karena masih tinggi kasus, pandemi belum dapat dikendalikan pemerintah, sehingga mereka sangat khawatir tertular Covid-19," kata Sekretaris Jenderal FSGI Heru Purnomo dalam keterangan yang sama.

FSGI pun merekomendasikan pemerintah daerah untuk hati-hati dalam memutuskan pembukaan sekolah pada Januari 2021 karena kasus Covid-19 masih tinggi dan belum dapat dikendalikan. FSGI tetap mendorong pemerintah menetapkan 4 Januari 2021 sebagai awal semester genap, tetapi bukan berarti pembelajaran tatap muka harus dimulai pada hari tersebut.

Menurut FSGI, masih perlu waktu lama untuk penyiapan infrastruktur dan protokol kesehatan adaptasi kebiasaan baru di sekolah. Selanjutnya, FSGI mendorong pembukaan sekolah dimulai dari kelas paling atas, pada jenjang paling tinggi, dan disertai dengan uji coba 25 persen siswa.

"FSGI juga mendorong tes antigen untuk seluruh pendidik dan peserta didik yang akan melakukan pembelajaran tatap muka," ujar Heru.

Guru yang menjadi responden survei ini berasal dari sejumlah provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Bengkulu, Jambi, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat.

Sebanyak 44,52 persen mengajar pada jenjang SMP/sederajat, sebanyak 25,32 persen mengajar jenjang SMA dan 14,60 persen mengajar jenjang SMA, sedangkan sisanya 0,21 persen mengajar di Sekolah Luar Biasa (SLB). Mayoritas wilayah kerja responden berada di Pulau Jawa (63,7 persen).

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

1 hari lalu

CEO Boeing Dave Calhoun. Foto : Boeing
CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

CEO Boeing Dave Calhoun memutuskan mengundurkan diri pada akhir tahun ini. Apa alasannya?


Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

15 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto: Istimewa
Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

Kedua tersangka bisa dijerat dengan hukuman mati karena dugaan korupsi pengadaan barang saat situasi bencana pandemi Covid-19.


Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

16 hari lalu

Tenaga medis dengan alat dan pakaian pelindung bersiap memindahkan pasien positif COVID-19 dari ruang ICU menuju ruang operasi di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu, 13 Mei 2020. REUTERS/Willy Kurniawan
Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

16 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

17 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Makan Siang Gratis Bersumber dari Dana BOS, Tanggapan Kementerian Pendidikan hingga Organisasi Guru

23 hari lalu

SMP Negeri 2 Curug, Tangerang melakukan persiapan simulasi program makan siang gratis. Agenda simulasi dilakukan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Kamis, 29 Februari 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Makan Siang Gratis Bersumber dari Dana BOS, Tanggapan Kementerian Pendidikan hingga Organisasi Guru

FSGI menolak pendanaan makan siang gratis yang diusulkan menggunakan Dana BOS


Kisruh Soal Program Makan Siang Gratis, Faisal Basri: Perencanaan Acak-acakan

23 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melihat menu makanan milik siswa saat simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis 29 Februari 2024. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meyediakan 162 porsi dengan empat macam menu makanan sehat senilai Rp15 ribu per porsi pada simulasi program makan siang gratis. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/Spt.
Kisruh Soal Program Makan Siang Gratis, Faisal Basri: Perencanaan Acak-acakan

Program makan siang gratis Prabowo-Gibran yang berusaha diwujudkan pemerintahan sekarang mengundang berbagai reaksi. Apa kata Faisal basri dan FSGI?


4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

23 hari lalu

Ilustrasi swab test atau tes usap Covid-19. REUTERS
4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.


FSGI Tolak Makan Siang Gratis dari Dana BOS, Anggarannya Tak Cukup: Rp 450 T Vs 59,4 T

25 hari lalu

Sejumlah siswa menunjukkan makanan gratis saat simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis 29 Februari 2024. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meyediakan 162 porsi dengan empat macam menu makanan sehat senilai Rp15 ribu per porsi pada simulasi program makan siang gratis itu. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
FSGI Tolak Makan Siang Gratis dari Dana BOS, Anggarannya Tak Cukup: Rp 450 T Vs 59,4 T

FSGI menilai akan banyak kerugian yang dirasakan sekolah maupun guru honorer, jika skema pendanaan makan siang gratis untuk siswa memakai dana BOS.


Respons Program Makan Siang Gratis, FSGI Singgung Teori Shang Yang, Apa Maksudnya?

25 hari lalu

Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia Retno Listyarti menyampaikan keterangan perihal pemecatan 116 guru Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu di LBH Jakarta, Ahad, 5 Februari 2017. TEMPO/Danang F
Respons Program Makan Siang Gratis, FSGI Singgung Teori Shang Yang, Apa Maksudnya?

FSGI merespons program makan siang gratis dengan menyinggung teori Shang Yang. Begini penjelasannya.