TEMPO.CO, Gunung Kidul - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten (KPU) Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan peserta Pemilihan Kepala Daerah 2020 tidak ada yang mengajukan gugatan perkara ke Mahkamah Konstitusi atas seluruh tahapan penyelenggaraan pilkada di wilayah ini.
"Berdasarkan koordinasi dengan KPU DIY, tiga kabupaten penyelenggara Pilkada 2020 tidak ada peserta yang mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Artinya pemenang Pilkada 2020 akan segera ditetapkan sesuai tahapan selanjutnya," kata anggota Divisi Teknis Penyelenggara Pemilu KPU Gunung Kidul Andang Nugroho di Gunung Kidul, Sabtu, 26 Desember 2020.
Ia mengatakan berdasarkan hasil rapat pleno penetapan perolehan suara peserta Pilkada 2020, yakni pasangan nomor urut 01 Sutrisna Wibawa-Mahmud Ardi Widanto mendapatkan 144.012 suara, pasangan nomor urut 02 Immawan Wahyudi-Martanty Soenar Dewi mendapatkan 53.576 suara, pasangan nomor 03 Bambang Wisnu Handoyo-Benyamin Sudarmadi sebanyak 116.881 suara, dan pasangan nomor urut 04 Sunaryanta-Heri Susanto mendapatkan 155.878 suara.
"Pasangan nomor urut 04 Sunaryanta-Heri Susanto mendapat 155.878 suara unggul dibandingkan tiga pasangan calon lainnya," ujar Andang.
Andang mengatakan seluruh tahapan pilkada juga berjalan lancar, mulai persiapan hingga pencoblosan. Bahkan tingkat partisipasi pemilih di Gunung Kidul mencapai 80,16 persen.
Berdasarkan data KPU Gunung Kidul, jumlah warga dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai 599.850 orang. Pengguna hak pilih dari DPT saat pencoblosan 9 Desember 2020 mencapai 479.892 pemilih.
"Capaian 80,16 persen ini merupakan tingkat partisipasi tertinggi dalam sejarah pelaksanaan Pilkada Gunung Kidul. Pilkada sebelumnya tingkat partisipasi hanya sekitar 70,10 persen," kata Andang.
Menurut dia, peningkatan ini juga tergolong paling tinggi dibanding kabupaten lain di DIY yang juga melaksanakan pilkada, seperti di Sleman dan Bantul. Hal ini tidak terlepas dari kesadaran masyarakat untuk membangun Gunung Kidul lima tahun ke depan.
"Meski pada masa pandemi Covid-19, masyarakat mengharapkan sosok pimpinan yang mereka harapkan mampu memajukan Gunung Kidul, sehingga mereka ke TPS untuk mencoblos," katanya.