TEMPO.CO, Jakarta - General Manager Representative Office 1 Jasamarga Transjawa Tollroad, Widyatmiko Nursejati, mengatakan kerusakan CCTV KM 49 - KM 72 di Tol Cikampek, jarang terjadi. CCTV yang menjadi kunci bentrok antara laskar FPI dengan Polisi itu disebut tak berfungsi.
"Pernah (rusak), cuma istilahnya itu kalau dilihat dari potensi kerusakan memang jarang," kata Widyatmiko, saat memenuhi panggilan Komnas HAM, di Jakarta Pusat, Kamis, 17 Desember 2020.
Ia mengatakan kerusakan yang terjadi pada CCTV tersebut bersifat tak kasatmata. Dalam arti, kata dia, kerusakan terjadi di dalam sambungan yang tidak dapat dilihat secara langsung. Hal ini, menurut Widyatmiko, membuat Jasa Marga kerap lama memeriksa kerusakan itu.
"Itu murni operasional, CCTV ini kan di posisi di luar ada panas, ada hujan, kadang ada karat ada juga hewan pengerat yang bisa potensi kerusakan," kata Widyatmiko.
Meski begitu, ia mengatakan hal ini tetap tergantung situasi di lokasi. Ia menyebut karakteristik lapangan akan sangat berpengaruh pada kerusakan tersebut.
Ini merupakan pemeriksaan kedua Komnas HAM terhadap Jasa Marga. Dalam pemeriksaan sebelumnya, mereka memeriksa Direktur Umum Jasa Marga, Subakti Syukur. Dalam pemeriksaan kali ini, Komnas HAM menggali lebih dalam kondisi yang terjadi.