TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki akhir pekan ini ada tiga berita yang menjadi perhatian pembaca Tempo.co. Pertama ialah rencana pemanggilan keluarga korban penembakan 6 anggota Laskar FPI atau pengawal Rizieq Shihab oleh Bareskrim Polri.
Kedua, Kompolnas yang mulai mengkaji calon-calon Kapolri pengganti Jenderal Polisi Idham Azis. Lalu ada pernyataan Sekretaris PDI Perjuangan Kota Surabaya Baktiono yang mengatakan sulit merangkul kembali kelompok Banteng Ketaton usai Pilkada 2020. Berikut tiga berita trending nasional
Kompolnas Mulai Siapkan Kandidat Calon Kapolri
Kepolisian Nasional (Kompolnas) menargetkan akan segera mengirimkan nama-nama calon Kepala Kepolisian RI ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Namun, belum ada kepastian kapan Kompolnas akan melakukannya. “Dalam waktu dekat,” kata Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti melalui pesan singkat, Jumat, 11 Desember 2020.
Poengky mengatakan masih ada waktu bagi Kompolnas untuk menggodok nama-nama calon Kapolri yang akan diusulkan. Dia mengatakan masa pensiun Kapolri Jenderal Idham Azis adalah 1 Februari 2021. “Masih ada waktu, kami sedang mempersiapkan,” ujar dia.
Ia juga belum mau membeberkan jumlah nama yang akan diserahkan ke Jokowi. Menurut dia, Kompolnas masih menggodok nama-nama sesuai ketentuan kriteria Pasal 11 ayat (6) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Kriteria lainnya ialah masukan dari internal Polri, tokoh masyarakat dan perwakilan purnawirawan Polri.
Bareskrim Panggil Keluarga Korban Pengawal Rizieq Shihab
Penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri akan mengirim surat panggilan kepada keluarga korban penembakan terhadap 6 anggota Laskar FPI atau Front Pembela Islam.
"Rencana panggilan akan dilayangkan hari ini," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Andi Rian kepada Tempo, Jumat, 11 Desember 2020. Andi mengatakan keluarga korban akan diminta datang ke Gedung Bareskrim, pada Senin, 14 Desember 2020.
Keluarga korban penembakan anggota Laskar FPI oleh polisi di Tol Cikampek KM 50 sebelumnya telah mendatangi Komisi 3 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk menuntut keadilan, Kamis, 10 Desember 2020. Mereka diterima oleh Wakil Ketua Komisi III Desmond J Mahesa dan anggota komisi lainnya yang hadir baik langsung maupun secara daring.