Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Membidik Investasi Hijau dari Amerika

image-gnews
Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir pada Sabtu, 14 November 2020, mengungkap temuan 100 peti mati kuno yang belum lama ini digali di Provinsi Giza, tak jauh dari ibu kota Kairo. Kredit: Xinhua
Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir pada Sabtu, 14 November 2020, mengungkap temuan 100 peti mati kuno yang belum lama ini digali di Provinsi Giza, tak jauh dari ibu kota Kairo. Kredit: Xinhua
Iklan

INFO NASIONAL -- Terpilihnya Joe Biden dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat November lalu menjadi peluang bagi Indonesia untuk membidik investasi terkait pembangunan yang lebih memperhatikan lingkungan.

Indonesia bisa memanfaatkan peluang carbon market (perdagangan karbon),  mendorong green investment (investasi hijau) untuk meningkatkan lapangan pekerjaan, dan memperluas kerja sama ilmiah.  “Hal ini berpotensi meningkatkan pendanaan di dalam mekanisme multilateral,” ujar Direktur Pembangunan Ekonom idan Lingkungan Hidup Kementerian Luar Negeri, Agustaviano Sofjan, dalam Dialog Industri Tempo, Jumat, 4 Desember 2020.

Menurut dia, kemungkinan tersebut muncul setelah Biden memilih John Kerry sebagai utusan khusus presiden untuk perubahan iklim. Upaya ini menggarisbawahi komitmen Biden untuk mengatasi pemanasan global yang bertolak belakang dengan kebijakan pendahulunya, Donald Trump.

Kementerian Keuangan berpandangan komitmen Joe Biden melakukan investasi hijau, menjadi peluang masuknya investasi AS untuk membiayai sejumlah proyek besar yang menunjang bauran energi nasional.  

“Biden sudah menyelaraskan keinginan meningkatkan investasi hijau. Ini bias menjadi peluang bagi Indonesia untuk menawarkan investasi hijau, misalnya termasuk geothermal, tenaga solar dan sumber terbarukan lainnya,” kata Noor Syaifudin dari Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral Badan Kebijakan Fiskal (PKPPIM BKF) Kemenkeu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sisi lain Indonesia harus jeli terhadap kebijakan luar negeri AS di bawah pemerintahan Joe Biden yang diprediksi menambah tekanan terkait isu lingkungan. Biden akan kembali membawa AS kepada Perstujuan Paris (Paris Agreement), kesepakatan global dalam mengawal reduksi emisi karbon.

Salah satu komitmen negara-negara yang ikut dalam Persetujuan Paris yakni Nationally Determined Contribution (NDC),  peta jalan sebuah negara melakukan transisi pembangunan menjadi rendah emisi dan berketahanan iklim. Indonesia telah menetapkan dalam dokumen NDC sebesar 29-41 persen pada 2030. “Masalahnya, apakah NDC kita saat ini berbeda dengan yang lama?,” kata Dudi Rulliadi, sejawat Noor di PKPPIM BKF.

Saat ini Pemerintah Indonesia sedang memproses pembaruan NDC, walaupun tidak ada kenaikan target kuantitatif dari mitigasi. Kembalinya AS kepada Peretujuan Paris akan menguatkan persekutuan dengan negara-negara Eropa, “Ada tantangan, Indonesia akan dituntut lebih tinggi pada target NDC, maka kita siap-siap kalau diminta,” ujar Direktur Environment Institute/Ketua Ahli Perubahan Iklim dan Kehutanan Indonesia (APIKI)Mahawan Karuniasa.

Mahawan berpendapat Indonesia bisa menggunakan isu pendanaan hijau untuk menarik investasi di sektor energi.  Di dalam NDC, sektor kehutanan menjadi sumber utama pengendalian emisi hingga 2020, sedangkan pada 2020-2030 sektor energi baru terbarukan lebih diperhitungkan. Saat ini momen yang tepat untuk melakukan transisi energi dari bahan bakar fosil kepada energi baru terbarukan. “Ini adalah momentum untuk meningkatkan pendanaan hijau. Sudah waktunya membangun kemitraan yang lebih kuat dengan AS,” katanya.(*)

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bamsoet Resmikan Sirkuit Gokart Electric Tercepat Pertama di Indonesia

10 jam lalu

Bamsoet Resmikan Sirkuit Gokart Electric Tercepat Pertama di Indonesia

Bambang Soesatyo meresmikan Barcode Gokart Electric di Mall of Indonesia (MOI).


PNM Mekaar Kembangkan Usaha Jamu Nasabah

10 jam lalu

PNM Mekaar Kembangkan Usaha Jamu Nasabah

Di PNM Mekaar, nasabah tidak harus mensyaratkan agunan dan tidak harus memiliki usaha yang sudah mapan. Bahkan orang yang baru akan memulai usaha bisa mendapatkan pinjaman.


Jelang Pernikahan Anaknya, Bamsoet Gelar Pengajian dan Siraman

11 jam lalu

Jelang Pernikahan Anaknya, Bamsoet Gelar Pengajian dan Siraman

Bamsoet bersama keluarga menyelenggarakan prosesi pengajian dan siraman menggunakan adat Sunda untuk putri ke limanya, Saras Shintya Putri atau Cacha yang akan menikah dengan Avicenna Athalla Zaki Ghani Alli atau Athalla, pada Sabtu, 20 April 2024.


Kabel yang Akibatkan Kecelakaan di Medan Dipastikan Bukan Milik Telkom

12 jam lalu

Kabel yang Akibatkan Kecelakaan di Medan Dipastikan Bukan Milik Telkom

Telkom berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik melalui perangkat dan aset-aset yang dimiliki.


Fatalitas Korban Laka Menurun di Periode PAM Lebaran 2024

13 jam lalu

Fatalitas Korban Laka Menurun di Periode PAM Lebaran 2024

Selama periode PAM Lebaran 2024, Jasa Raharja mencatat santunan yang diserahkan sejumlah Rp30,72 miliar, turun 6,88 persen dibandingkan periode PAM Lebaran tahun sebelumnya yang mencapai Rp32,98 miliar.


Bamsoet Dukung Gelaran Pecah VW 2024 Dapatkan Rekor MURI

13 jam lalu

Bamsoet Dukung Gelaran Pecah VW 2024 Dapatkan Rekor MURI

Event akan melibatkan berbagai komunitas VW di Indonesia.


Tabungan Emas Pegadaian Bisa jadi Aset Masa Depan

13 jam lalu

Tabungan Emas Pegadaian Bisa jadi Aset Masa Depan

Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian, Zulfan Adam mengatakan, jika ingin memiliki investasi jangka panjang dalam bentuk emas, Tabungan Emas Pegadaian bisa menjadi salah satu solusi.


Menteri PANRB: Transformasi Digital RI Diapresiasi Global

14 jam lalu

Menteri PANRB: Transformasi Digital RI Diapresiasi Global

Saat ini Indonesia mengebut transformasi digital


BINUS University Kukuhkan Prof. Ngatindriatun Sebagai Guru Besar, Gagas Smart Farming 5.0

15 jam lalu

BINUS University Kukuhkan Prof. Ngatindriatun Sebagai Guru Besar, Gagas Smart Farming 5.0

Kegiatan tridharma perguruan tinggi dalam ketahanan pangan khususnya pengembangan Smart Farming 5.0 harus menyatukan keilmuan multidisipliner klaster ekonomi, pertanian dan teknik.


Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

15 jam lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.