TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memantau langsung pelaksanaan Pilkada Medan 2020 yang memilih pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota pada Rabu ini.
Kepala Seksi Evaluasi Kinerja Daerah Wilayah II Sekjen Kemendagri, William, dalam rapat desk Pilkada persiapan akhir di Medan, Selasa, 8 Desember 2020 mengaku tugas pertama kementerian, yakni sebagai tim pemantau khususnya Pilkada di Kota Medan
"Kenapa kami fokuskan pemilihan di Kota Medan, karena Pilkada kali ini terdapat paslon merupakan anak menantu dari Presiden. Sehingga kita diberikan amanat, bahwa harus ada orang Kemendagri ikut memantau pemilihan tersebut," ujar William.
Alasan kedua, menurut dia, ialah tingkat partisipasi pemilih di Pilkada Medan yang perlu ditingkatkan. Oleh sebab itu, William menyatakan Kemendagri berharap partisipasi pemilih di Pilkada 2020 dapat mencapai 77,5 persen dan sesuai yang ditargetkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sehingga paslon terpilih memiliki derajat legitimasi yang tinggi.
"Jadi dampaknya pada saat penyelenggaraan pemerintahan, paslon terpilih akan membentuk sistem pemerintahan, baik dari segi birokratnya, pelayanannya maupun perencanaan pembangunan. Itu yang kita harapkan dari Kota Medan, supaya pembangunan lebih baik lagi, stabil, dan lancar," ungkap William.
KPU Kota Medan di Pilkada 2020 menetapkan jumlah pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 1.601.001 orang. Jumlah itu terdiri dari 781.953 pemilih laki-laki dan 819.048 pemilih perempuan dengan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) menjadi 4.303.
Sedangkan kandidat di Pilkada Medan 2020 terdiri dari dua pasang, yakni Akhyar Nasution - Salman Alfarisi dan Bobby Nasution - Aulia Rachman. Bobby Nasution merupakan menantu dari Presiden Jokowi.