TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra Andre Rosiade angkat suara ihwal pernyataan Partai Demokrat yang menilai penetapan tersangka pasangan calon gubernur-wakil gubernur Sumatera Barat, Mulyadi-Ali Mukhni, bersifat tendensius, politis, dan dimotori pihak lawan. Andre mempersilakan hal itu ditanyakan langsung kepada Kepolisian.
Di Pilgub Sumbar 2020, Gerindra mengusung pasangan Nasrul Abit-Indra Catri. Kedua belah pihak selama ini beradu pendapat ihwal siapa yang lebih unggul dan berpeluang memenangkan pemilihan.
"Saya terus terang tidak tahu karena itu haknya teman-teman sebelah (Demokrat) menyatakan ada tendensi. Silakan tanya saja ke Kepolisian," kata Andre ketika dihubungi, Sabtu, 5 Desember 2020.
Meski begitu, Andre menilai Kepolisian tak akan semena-mena dalam melakukan penetapan tersangka. Ia mengatakan ihwal pidana pemilu pun diatur melalui mekanisme yang ada di undang-undang serta telah melalui proses pemeriksaan oleh Badan Pengawas Pemilu dan Sentra Gakkumdu.
Mulyadi-Ali Mukhni ditetapkan sebagai tersangka pelanggaran tindak pidana pemilu oleh Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia. Mulyadi sebelumnya dilaporkan melanggar jadwal kampanye di media massa televisi lantaran tampil di acara "Coffee Break" TV One pada 12 November lalu.
Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani sebelumnya mengatakan, partainya menilai penetapan tersangka ini tendensius dan politis. Demokrat juga menduga kasus hukum ini dimotori pihak lawan. Ia mengklaim hasil survei menunjukkan Mulyadi-Ali Mukhni unggul di Pilgub Sumbar 2020.
"Masyarakat pasti tahu bahwa ini tendensius dan dimotori oleh kompetitor," kata Kamhar dalam keterangannya, Sabtu, 5 Desember 2020.
Andre Rosiade membantah tuduhan tersebut. Namun ia juga menampik bahwa hasil sigi Mulyadi-Ali Mukhni berada di posisi teratas. Menurut Andre, survei justru mencatat Nasrul Abit dan Indra Catri lebih unggul. Andre juga mengklaim antusiasme masyarakat Sumatera Barat justru terarah pada pasangan calon yang diusung Gerindra.
"Kalau survei mohon maaf, nomor satu sekarang pasangan NA-IC. Saya hampir tiap minggu ke Sumbar merasakan masyarakat Sumbar menginginkan Pak NA-IC yang memimpin Sumbar," kata Andre.
BUDIARTI UTAMI PUTRI