Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

TNPPB-OPM Tolak Deklarasi Papua Barat oleh Benny Wenda, LIPI: Ada Banyak Faksi

image-gnews
Bendera bintang kejora di Jayapura [TEMPO/Rully Kesuma].
Bendera bintang kejora di Jayapura [TEMPO/Rully Kesuma].
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI), Adriana Elisabeth mengatakan ada beberapa faksi dalam peta politik pro-kemerdekaan Papua - Papua Barat. Itu sebabnya, kata dia, deklarasi pemerintahan sementara Papua Barat oleh United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) pimpinan Benny Wenda tak diakui oleh Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TNPPB-OPM).

"Mereka tidak satu pandangan, agendanya sama ingin memerdekakan Papua, tetapi strategi masing-masing faksi berbeda," kata Adriana kepada Tempo, Kamis, 3 Desember 2020.

Adriana menjelaskan, ada kelompok ideologis yang menempuh strategi lobi politik dan kampanye di dunia internasional. Kelompok ini mengusung dua isu utama, yakni pelanggaran HAM di Papua dan referendum untuk menentukan nasib sendiri.

Kemudian ada kelompok sayap militer dengan gerakan senjata seperti TNPPB. Adriana mengatakan, ada satu lagi faksi seperti Negara Republik Federal Papua Barat yang pada Oktober lalu juga mendeklarasikan kemerdekaan Papua.

Menurut Adriana, perbedaan pandangan ini menunjukkan belum tercapainya konsolidasi internal di antara kelompok pro-kemerdekaan Papua. Ia berujar hampir sulit menemukan tokoh pemersatu berbagai kelompok itu sejak Ketua Presidium Dewan Papua Theys Eluay dibunuh pada 2001 lalu.

"Harus dilakukan konsolidasi internal di Papua kalau mau memperjuangkan satu tujuan politik yang sama," kata dia.

Adriana juga menanggapi respons pemerintah dan Kepolisian yang menyatakan bakal menindak tegas siapa pun yang mengikuti deklarasi Benny Wenda. Ia mengingatkan bahwa selama ini pun kebebasan berekspresi di Papua sudah sangat terbatas.

Keinginan atau mimpi merdeka, kata Adriana, adalah kebebasan berekspresi yang merupakan bagian dari hak asasi manusia. Pemerintah bisa mengambil langkah hukum jika keinginan itu termanifestasi dalam gerakan yang diindikasikan melawan negara. "Tapi kalau itu sekadar sebuah kebebasan berekspresi itu sekadar hak asasi," kata Adriana.

Menurut Adriana, pemerintah juga perlu melihat secara imparsial akar permasalahan di Papua. Sebab lebih 50 tahun sejak Resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 1969 yang mengakui hasil Penentuan Pendapat Raktat (Pepera), nyatanya masih banyak orang Papua yang berpikir ingin merdeka.

Dia menilai pemerintah mesti mengevaluasi pendekatan keamanan di Papua. Ia ada isu-isu lain di Papua yang selama ini tak tertangani. Pendekatan lain pun perlu dilihat, seperti pendekatan politik dan diplomasi.

"Main problemnya masih sama, masih ada orang Papua ingin merdeka. Itu kenapa, kan itu yang harus diselesaikan sebetulnya," ujar dia.

ULMWP sebelumnya mendeklarasikan pemerintahan sementara Papua Barat dengan Benny Wenda sebagai presiden. Benny Wenda mengatakan pemerintahan sementara ini bertujuan memobilisasi rakyat West Papua yang mencakup Provinsi Papua dan Papua Barat untuk mewujudkan referendum menuju kemerdekaan.

Namun Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TNPPB-OPM) menyatakan menolak deklarasi tersebut. Juru bicara TNPPB-OPM Sebby Sambom mengatakan Benny Wenda adalah warga negara Inggris sehingga menurut hukum ia tak bisa menjadi Presiden Papua Barat.

Adapun Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md. menyebut deklarasi Benny Wenda merupakan kategori makar. Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono mengatakan akan menindak tegas tanpa pandang bulu siapa pun yang mengikuti Benny Wenda.

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Top 3 Hukum: Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Kesaksian Pejabat Kementan di Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo

2 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Top 3 Hukum: Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Kesaksian Pejabat Kementan di Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo

Sampai hari ini, terhitung pilot Susi Air Philips Mark Mehrtens telah disandera TPNPB-OPM selama 14 bulan.


Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

3 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.


TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

4 hari lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

Kemenko Polhukam sebelumnya menggelar rapat koordinasi untuk membahas situasi terkini di Papua yang juga dihadiri oleh Panglima TNI.


Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

4 hari lalu

TPNPB-OPM klaim serang pasukan TNI-Polri di Titigi, Papua. Dokumentasi TPNPB OPM.
Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

Kemenko Polhukam belum bisa memastikan apakah penyebutan OPM seperti yang dilakukan TNI akan dijadikan keputusan negara.


Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

5 hari lalu

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto di gedung Kemenkopolhukam RI, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Maret 2024. ANTARA/Walda Marison
Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.


Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

5 hari lalu

Ilustrasi penembakan. Haykakan.top
Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

Koops Habema TNI menembak dua anggota TPNPB di Papua Pegunungan


Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

5 hari lalu

Jenazah Bripda Oktovianus Buara yang ditemukan meninggal akibat dianiaya di Dekai tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 16 April 2024. (ANTARA/HO/Dok KP3 Bandara Sentani)
Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

Polda Papua belum mampu menangkap pelaku pembunuhan terhadap Brigadir Dua Oktovianus Buara.


Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

5 hari lalu

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait persoalan HAM selama Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. Sejumlah pelanggaran HAM yang ditemukan di antaranya, hak pilih kelompok marginal dan rentan, netralitas aparatur negara, hak kesehatan, dan hak hidup petugas pemilu. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.


TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

6 hari lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air


Patroli di Kiwirok, Personel Operasi Damai Cartenz Sebut Agar Masyarakat Tak Diganggu TPNPB-OPM

6 hari lalu

Pasukan TNI-Polri menembak mati satu anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) saat akan menyerang pesawat sipil yang hendak mendarat di Bandara Oksibil di Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, Jumat, 22 September 2023. [Penerangan Kogabwilhan III)
Patroli di Kiwirok, Personel Operasi Damai Cartenz Sebut Agar Masyarakat Tak Diganggu TPNPB-OPM

Personel Operasi Damai Cartenz 2024 melaksanakan patroli di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang memastikan masyarakat tak diganggu TPNPB-OPM