TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Partai Ummat, Amien Rais mengoreksi ucapan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla ihwal antusiasme masyarakat terhadap pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. JK sebelumnya menyebut Rizieq disambut banyak orang sepulang dari Mekah, Arab Saudi, lantaran adanya kekosongan kepemimpinan di Tanah Air.
"Saya ingin mengoreksi atau memperbaiki Pak Jusuf Kalla mengatakan mengapa ketika Habib yang kita cintai ini datang kembali dari Saudi Arabia sambutannya luar biasa," kata Amien dalam acara Dialog Nasional 212 yang disiarkan Youtube Front TV, Rabu, 2 Desember 2020.
Amien menilai pandangan JK itu kurang tepat. Menurut dia, Rizieq disambut bukan karena kekosongan kepemimpinan, tetapi karena ada kezaliman. Ia tak menjelaskan kezaliman apa yang dia maksud.
"Karena ada kezaliman. Jadi memang kita butuhkan seorang yang berani," kata Amien.
Amien mengaku pernah bertanya kepada Bukhari Muslim, salah satu pendiri Persaudaraan Alumni (PA) 212. Amien mengaku menanyakan seperti apa keseharian Rizieq.
"Apakah karena salat berjam-jam sampai kakinya bengkak, atau karena zikir yang tidak lepas dari bibirnya, atau karena puasa atau amal soleh yang lain," kata Amien.
Menurut Amien, Bukhari mengatakan bahwa ibadah Rizieq sama seperti orang lain pada umumnya. Namun Rizieq disebutnya punya keberanian.
Amien lantas mengatakan keberanian itu yang memengaruhi umat Islam untuk mendukungnya. Dia mengklaim dukungan untuk Rizieq bahkan datang dari luar negeri.
"Ketika habib kita berani maka akan menyetrum, ada electrical wave umat Islam bahkan yang dari luar negeri untuk berbondong-bondong mendukung perjuangan beliau," kata mantan politikus Partai Amanat Nasional tersebut.
Amien mengatakan kendati sudah agak tua ia pun akan mendukung Rizieq Shihab. "Kita akan bergandengan tangan untuk melenyapkan kezaliman dan menegakkan keadilan," kata Amien.
BUDIARTI UTAMI PUTRI