TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan lonjakan kasus positif Covid-19 belakangan ini terjadi karena pemerintah daerah belum dapat mengendalikan penularan.
"Jika angka kasus semakin besar berarti laju penularan Covid-19 pun meningkat. Hal ini mengartikan bahwa risiko penularan Covid-19 belum dapat dikendalikan dengan baik, khususnya di daerah-daerah kontributor terbesar kasus nasional," kata Wiku kepada Tempo, Senin, 30 November 2020.
Wiku menyayangkan kondisi penambahan kasus yang terus menerus terjadi. Tanpa menunjuk lokasi yang menjadi klaster, Wiku Adisasmito menyampaikan bahwa semua kerumunan memiliki potensi untuk meningkatkan laju penularan.
Ia pun berharap kejadian ini menjadi pengingat baik bagi masyarakat maupun pemerintah daerah bahwa pandemi masih terjadi, dan kelengahan sedikit saja akan sangat berdampak.
Terkait dengan tingkat kesembuhan yang menurun, Wiku menilai hal ini juga perlu dijadikan bahan evaluasi khususnya oleh pemda setempat terkait pelaksaan 3T, yaitu testing, tracing, dan treatment.
Kasus harian Covid-19 sempat mencapai rekor tertingginya pada Ahad, 29 November 2020, dengan jumlah 6.267 orang. Provinsi Jawa Tengah atau Jateng mencatatkan jumlah terbanyak, yaitu 2.036 orang. Provinsi DKI Jakarta menempati posisi kedua jumlah kasus positif terbanyak setelah Jawa Tengah dengan 1.431 kasus.