TEMPO.CO, Jakarta - Satgas Penanganan Covid-19 menegaskan tidak akan mempublikasikan data hasil tes swab dari pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab ke publik. Data itu hanya untuk pencatatan data pasien yang masuk dan di rawat di rumah sakit di Kota Bogor.
"Kami dari Satgas Covid-19 menghargai keberatan pasien. Kami menegaskan, tidak akan mempublikasikan data pasien. Kepentingan kami adalah untuk pencatatan data di Satgas," kata Ketua Bidang Penegakan Hukum dan Kedisipilinan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor, Agustiansyah, di Kota Bogor, Sabtu, 28 November 2020.
Menurut Agustiansyah, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor meminta Rizieq Shihab yang dirawat di Rumah Sakit UMMI Kota Bogor menjalani tes swab, untuk memastikan apakah kondisinya benar-benar sehat atau terpapar Covid-19.
"Karena pada kegiatan HRS yang dihadiri massa di Petamburan Jakarta pada pekan lalu, kemudian dilakukan tes swab, hasilnya ada sekitar 30-an orang yang dinyatakan positif Covid-19," katanya.
Kepala Satpol PP Kota Bogor ini menjelaskan, Tim dari Dinas Kesehatan Kota Bogor telah datang ke Rumah Sakit UMMI, pada Jumat siang untuk melakukan pendampingan pelaksanaan tes swab terhadap Rizieq Shihab, tapi mendapat jawaban dari manajemen RS UMMI yang menyebutkan Rizieq telah dites swab oleh dokter pribadinya dari Mer-C.
Menurut Agustiansyah, pihak keluarga menyampaikan Rizieq sudah di tes swab pada Jumat pagi dan tidak bersedia untuk di tes swab ulang. "Manajemen Rumah Sakit UMMI menjanjikan, hasil tes swab akan keluar pada Jumat malam jam 23.00, tapi kami tunggu sampai Sabtu pagi belum ada hasilnya," ujar Agustian.
Menurut Agustian, kabar terbaru pada Sabtu malam, bahwa Wali Kota Bogor mendapat surat dari Rizieq yang isinya keberatan jika hasil tes swab Rizieq dipublikasi. "Kami menghargai keberatan pasien. Data pasien tidak untuk dipublikasikan, tapi hanya untuk pencatatan data di Satgas," kata Agustian.