TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Hukum DPR Herman Herry menuntut Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Abdul Rakhman Baso agar menyelesaikan kasus pembunuhan dan pembakaran rumah yang dijadikan tempat pelayanan umat Kristiani di Dusun Lewono, Desa Lembantongoa, Sulawesi Tengah.
"Kasus ini harus menjadi perhatian serius bagi Kapolda Sulawesi Tengah untuk segera memerintahkan jajarannya mengusut tuntas kasus ini dan membawa orang-orang yang bertanggung jawab ke muka hukum," kata Herman dalam keterangannya, Sabtu, 28 November 2020.
Herman berharap, kepolisian tidak memperlakukan kasus sebagai kriminalitas biasa. Apalagi, dengan kabar beredar bahwa pembunuhan dan pembakaran dilakukan kelompok teroris lokal. Aparat, kata dia, harus memastikan kebenaran dari kabar tersebut.
"Tindakan cepat dan tegas diperlukan dari aparat kepolisian agar peristiwa ini tidak menimbulkan ekses negatif berbau isu SARA. Kepastian hukum harus diperlihatkan dan rasa aman masyarakat mesti segera dipulihkan," ujar Herman.
Herman berharap masyarakat tidak terpancing dengan kabar-kabar yang beredar di media sosial dan menyerahkan sepenuhnya penuntasan kasus kepada pihak berwenang.
Sebelumnya, satu keluarga di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, dibunuh sejumlah orang tak dikenal, pada Jumat siang. Pembunuhan disertai pembakaran sejumlah rumah di sekitar tempat kejadian.
Peristiwa tersebur menyebar luas di media sosial dengan menyebur sejumlah rumah dan gereja yang dibakar pelaku. Namun, Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Abdul Rakhman Baso dalam keterangannya mengatakan bahwa tidak ada gereja yang dibakar, melainkan rumah yang biasa dipakai untuk pelayanan umat Kristiani.
Kepala Kepolisian Resor Sigi Ajun Komisaris Besar Yoga Priyahutama menduga pelaku kekerasan menyebabkan korban jiwa di Desa Lembatongoa, Sigi, Sulawesi Tengah adalah kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.
“Terindikasi seperti itu ada kemiripan dari saksi-saksi yang melihat langsung saat kejadian yang kami konfirmasi dengan foto-foto, ada kemiripan. Terindikasi,” kata Yoga Priyahutama yang dihubungi ANTARA di Palu, Sabtu, 28 November 2020.
FRISKI RIANA