Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wartawati di Sorong Jadi Korban Kekerasan Massa Pro-kemerdekaan Papua Barat

image-gnews
Puluhan massa Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP) dan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) memperingati 58 Tahun Perjanjian New York 1962 di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Sabtu 15 Agustus 2020. Pelaksanaan dengan cara Indonesia ini sangat berlawanan dengan isi Perjanjian New York 15 Agustus 1962 yang disetujui oleh PBB, Amerika, Belanda dan Indonesia bahwa Pepera 1969 dilaksanakan dengan sistem dan mekanisme Internasional, yaitu one man one vote. TEMPO/Subekti.
Puluhan massa Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP) dan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) memperingati 58 Tahun Perjanjian New York 1962 di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Sabtu 15 Agustus 2020. Pelaksanaan dengan cara Indonesia ini sangat berlawanan dengan isi Perjanjian New York 15 Agustus 1962 yang disetujui oleh PBB, Amerika, Belanda dan Indonesia bahwa Pepera 1969 dilaksanakan dengan sistem dan mekanisme Internasional, yaitu one man one vote. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Sorong-Ketua Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Papua Barat, Olha Mulalinda, menjadi koban kekerasan saat meliput aksi massa peringatan kemerdekaan Republik West Papua di Kota Sorong, Papua Barat, Jumat, 27 November 2020.

Informasi yang dihimpun, Olha mengalami luka di bagian bawah mata kiri, diduga terkena tembakan ketapel. Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Papua Barat, Chandri, menyesalkan tindakan massa yang dengan sengaja melukai seorang jurnalis saat melakukan tugas peliputan.

"Informasi yang saya terima, korban wartawati saat itu sedang melakukan tugas peliputan di lokasi aksi, tiba-tiba mendapat serangan tembakan ketapel dari orang tak dikenal saat kepolisian setempat memukul mundur kelompok aksi yang melakukan demonstrasi di depan Ramayana Kota Sorong," ujar Chandri.

Chandri mendesak kepolisian setempat segera mengungkap pelaku dibalik penyerangan terhadap wartawati tersebut. "Sikap tersebut adalah sangat tidak terpuji karena tugas wartawan dilindungi undang-undang, sehingga apa pun yang terjadi, warga maupun polisi harus melindungi profesi jurnalis," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua FJPI Kota Manokwari Fenti Rumbiak juga mendesak polisi segera mengungkap pelaku yang telah bertindak anarkis terhadap wartawati Olha. "Secara profesi dan organisasi FJPI, kami mendesak aparat kepolisian untuk menangkap pelaku dan diproses hukum," ujar Rumbiak.

Olha Mulalinda selain menjabat Ketua FJPI Papua Barat juga merupakan jurnalis sorongnews.com,  kontributor Antara Foto dan wartaplus.com. Korban dikabarkan telah menjalani perawatan medis. Belum ada keterangan lebih lanjut dari Polres Kota Sorong atas insiden tersebut.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ratusan Anak-anak di Panti Sosial Malaysia Diduga Alami Kekerasan dan Pelecehan Seksual

2 hari lalu

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak laki-laki. Shutterstock
Ratusan Anak-anak di Panti Sosial Malaysia Diduga Alami Kekerasan dan Pelecehan Seksual

Lebih dari 400 anak-anak dan remaja di panti sosial di Malaysia, yang dikelola GISB diduga mengalami pelecehan seksual.


Pilkada 2024: Daftar 41 Daerah yang Disebut KPU Calon Tunggal Lawan Kotak Kosong

6 hari lalu

Koalisi partai memaksakan calon tunggal dalam pemilihan kepala daerah.
Pilkada 2024: Daftar 41 Daerah yang Disebut KPU Calon Tunggal Lawan Kotak Kosong

KPU mengumumkan 41 daerah yang memiliki calon tunggal sehingga akan melawan kotak kosong. Di mana saja daerah dengan kotak kosong dalam Pilkada 2024?


Keluarga Korban Keberatan Enam Terdakwa Pelaku Kekerasan di PIP Semarang Dituntut Satu Tahun

8 hari lalu

Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang (PIP Semarang). Facebook
Keluarga Korban Keberatan Enam Terdakwa Pelaku Kekerasan di PIP Semarang Dituntut Satu Tahun

Seorang taruna PIP Semarang mengaku mengalami kekerasan hingga kencing darah.


Papua Barat Raih Penghargaan Gerakan 10 Juta Bendera Merah Putih

13 hari lalu

Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum, Kemendagri RI, Togap Simangunsong (kanan) Mewakili Menteri Dalam Negeri Kemendagri Menyerahkan Penghargaan Kepada Penjabat Gubernur Papua Barat, Drs. Ali Baham Temongmere (kiri). di Grand Central Hotel, Kota Pekan Baru, Provinsi Riau, Sabtu, 31 Agustus 2024. Foto. Istimewa
Papua Barat Raih Penghargaan Gerakan 10 Juta Bendera Merah Putih

Pj Gubernur Papua Barat, Drs. Ali Baham Temongmere, M.TP, menerima penghargaan atas dukungan pemerintah provinsi dalam gerakan pembagian 10 juta Bendera Merah Putih tahun 2024.


Pj Gubernur Ali Baham Hadiri Sosialisasi KPU Papua Barat

13 hari lalu

Foto bersama Penjabat Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Barat, saat sosialisasi dan bimbingan teknis pendaftaran pasangan calon Gubernur Papua Barat dan Wakil Gubernur dalam pemilihan serentak tahun 2024 di Manokwari, Sabtu, 24 Agustus 2024. Dok. Pemprov Papua Barat
Pj Gubernur Ali Baham Hadiri Sosialisasi KPU Papua Barat

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Barat menggelar sosialisasi dan bimbingan teknis mengenai pendaftaran pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pemilihan Umum Serentak tahun 2024


Kekerasan dalam Penanganan Demonstrasi oleh Aparat, Ini 6 Desakan Tim Advokasi untuk Demokrasi

14 hari lalu

Seorang mahasiswi yang pingsan dievakuasi oleh temannya dengan ambulans ke rumah sakit usai polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan aksi mahasiswa di Jalan Pemuda, Semarang, Jawa Tengah, Senin, 26 Agustus 2024. Polisi menghujani gas air mata yang membuat puluhan mahasiswa pingsan dan dilarikan ke sejumlah rumah sakit. Tempo/Budi Purwanto
Kekerasan dalam Penanganan Demonstrasi oleh Aparat, Ini 6 Desakan Tim Advokasi untuk Demokrasi

Ini enam hal desakan Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD) atas penanganan demonstrasi aparat yang eksesif.


Alasan KPU Manokwari Perpanjang Waktu Pendaftaran Paslon Pilkada 2024

15 hari lalu

Ketua KPU Manokwari Christine R Rumkab dan komisioner KPU Manokwari saat menyatakan penutupan pendaftaran bakal pasangan calon kepala daerah Manokwari, di Kantor KPU Manokwari, Jumat (30/8/2024) dini hari. ANTARA/Ali Nur Ichsan
Alasan KPU Manokwari Perpanjang Waktu Pendaftaran Paslon Pilkada 2024

KPU membuka opsi perpanjangan pendaftaran pasangan calon Pilkada 2024 selama tiga hari.


Pj. Gubernur Papua Barat di Acara Fordasi 2024: Ikatan Spiritual Memperkuat Bangsa

17 hari lalu

Penjabat Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere (kanan) berfoto bersama saat Forum Desentralisasi Asimetris Indonesia (FORDASI) 2024, berfoto bersama di Yogyakarta, 29 Agustus 2024. Dok. Pemprov Papua Barat
Pj. Gubernur Papua Barat di Acara Fordasi 2024: Ikatan Spiritual Memperkuat Bangsa

Papua Barat mempunyai kandungan yang sangat kaya akan potensi hayati berupa kopi dan kakao berkualitas tinggi.


Polisi Tahan Pegawai Ditjen Pajak Atas Kasus KDRT Terhadap Istri

17 hari lalu

Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Shutterstock
Polisi Tahan Pegawai Ditjen Pajak Atas Kasus KDRT Terhadap Istri

Kasus KDRT oleh pegawai Ditjen Pajak itu terekam dalam sebuah video dan beredar di Instagram. Korban juga bekerja di kementerian.


Kekerasan Terhadap Demonstran, Polisi Dinilai Semakin Mengayomi Kepentingan Penguasa

18 hari lalu

Seorang mahasiswi yang pingsan dievakuasi oleh temannya dengan ambulans ke rumah sakit usai polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan aksi mahasiswa di Jalan Pemuda, Semarang, Jawa Tengah, Senin, 26 Agustus 2024. Polisi menghujani gas air mata yang membuat puluhan mahasiswa pingsan dan dilarikan ke sejumlah rumah sakit. Tempo/Budi Purwanto
Kekerasan Terhadap Demonstran, Polisi Dinilai Semakin Mengayomi Kepentingan Penguasa

Polisi seharusnya menghadapi para demonstran dengan sikap melayani bukan dihadapi sebagai musuh. Kekerasan dianggap sebagai hal yang lumrah.