TEMPO.CO, Sorong-Ketua Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Papua Barat, Olha Mulalinda, menjadi koban kekerasan saat meliput aksi massa peringatan kemerdekaan Republik West Papua di Kota Sorong, Papua Barat, Jumat, 27 November 2020.
Informasi yang dihimpun, Olha mengalami luka di bagian bawah mata kiri, diduga terkena tembakan ketapel. Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Papua Barat, Chandri, menyesalkan tindakan massa yang dengan sengaja melukai seorang jurnalis saat melakukan tugas peliputan.
"Informasi yang saya terima, korban wartawati saat itu sedang melakukan tugas peliputan di lokasi aksi, tiba-tiba mendapat serangan tembakan ketapel dari orang tak dikenal saat kepolisian setempat memukul mundur kelompok aksi yang melakukan demonstrasi di depan Ramayana Kota Sorong," ujar Chandri.
Chandri mendesak kepolisian setempat segera mengungkap pelaku dibalik penyerangan terhadap wartawati tersebut. "Sikap tersebut adalah sangat tidak terpuji karena tugas wartawan dilindungi undang-undang, sehingga apa pun yang terjadi, warga maupun polisi harus melindungi profesi jurnalis," ujarnya.
Ketua FJPI Kota Manokwari Fenti Rumbiak juga mendesak polisi segera mengungkap pelaku yang telah bertindak anarkis terhadap wartawati Olha. "Secara profesi dan organisasi FJPI, kami mendesak aparat kepolisian untuk menangkap pelaku dan diproses hukum," ujar Rumbiak.
Olha Mulalinda selain menjabat Ketua FJPI Papua Barat juga merupakan jurnalis sorongnews.com, kontributor Antara Foto dan wartaplus.com. Korban dikabarkan telah menjalani perawatan medis. Belum ada keterangan lebih lanjut dari Polres Kota Sorong atas insiden tersebut.