TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri acara World Economic Forum (WEF) Special Virtual on Indonesia melalui video konferensi dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu, 25 November 2020. Forum ini mengangkat tema "Prioritas Indonesia pada Pemulihan Kesehatan dan Ekonomi".
Forum ini merupakan bagian dari rangkaian Country Strategy Dialogue dari WEF yang mempertemukan pemerintah suatu negara dengan para pelaku bisnis global dan pemangku kepentingan lainnya dalam suatu sesi dialog strategis. Pada forum tersebut, terlibat 43 perusahaan global yang bergerak di berbagai sektor.
Sejalan dengan tema acara, Presiden Jokowi berbicara mengenai upaya pemulihan secara sinergis antara kesehatan dan ekonomi Indonesia. Menurut Jokowi, Indonesia saat ini terus berusaha keras untuk meminimalisasi risiko kesehatan dan perekonomian secara berimbang dalam menghadapi krisis akibat pandemi Covid-19 sekarang ini.
"Namun, target kami bukan hanya mengelola krisis akibat pandemi. Kami berusaha memanfaatkan momentum kita untuk berbenah, hack the crisis. Krisis ini bukan saja kesempatan untuk menekan tombol reset, tapi juga melakukan lompatan ke depan dengan visi besar, transformasi besar, dan aksi besar," ujar Jokowi melalui video konferensi dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu, 25 November 2020.
Tahun 2021, kata Jokowi, akan menjadi tahun yang penuh peluang bagi Indonesia untuk berpartisipasi dalam kebangkitan perekonomian dunia.
"Pengesahan omnibus UU Cipta Kerja adalah langkah besar kami untuk mempermudah izin usaha dan memberikan kepastian hukum, serta memberikan insentif untuk menarik investasi, terutama untuk industri padat karya dan ekonomi digital," lanjutnya.
Indonesia, kata Jokowi, mendukung dunia dengan membangun ekosistem investasi yang jauh lebih baik dengan melakukan perbaikan ekosistem regulasi dan birokrasi secara besar-besaran, memberikan insentif bagi investasi yang sesuai dengan prioritas yang telah ditetapkan, serta menjamin kondisi sosial dan politik yang stabil.
"Saya mengundang masyarakat dunia untuk bergabung dan menanamkan investasi di Indonesia, untuk membangun ekonomi dunia yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan resilient," tuturnya.
DEWI NURITA