Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Megawati: Pak Nadiem Please Deh, Kasih Kesempatan Anak-anak Kita

image-gnews
Presiden RI kelima, Megawati Soekarnoputri, menjadi keynote speech dalam peluncuran buku Pidato Politik 29 Tokoh Bangsa Asia Afrika di Konferensi Asia Afrika 1955, di Gedung LIPI, Jakarta, 17 April 2018. TEMPO/Friski Riana
Presiden RI kelima, Megawati Soekarnoputri, menjadi keynote speech dalam peluncuran buku Pidato Politik 29 Tokoh Bangsa Asia Afrika di Konferensi Asia Afrika 1955, di Gedung LIPI, Jakarta, 17 April 2018. TEMPO/Friski Riana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim memberikan kesempatan kepada anak-anak muda Indonesia alih-alih orang asing. Megawati mengatakan banyak orang-orang Indonesia yang juga pintar.

Hal ini disampaikan Megawati dalam webinar Pembukaan Pameran Daring & Dialog Sejarah, Selasa, 24 November 2020. Nadiem Makarim turut hadir dalam acara tersebut sebagai salah satu pembicara.

"Saya mesti ngomong sama Pak Nadiem, please deh, kasih kesempatan anak-anak kita. Saya suka protes, bukan saya anti-asing, bayangkan mau bikin ini saja konsultannya orang asing, nanti kalau sudah yang bikin orang asing, kayak enggak ada orang pintar di republik ini," kata Megawati.

Megawati menceritakan saat ayahnya yang juga Presiden pertama RI, Sukarno, mengumpulkan akademisi untuk membangun stadion Gelora Bung Karno dan gedung Dewan Perwakilan Rakyat. Menurut Megawati, Bung Karno mengumpulkan sekitar 600 orang akademisi.

Seorang menteri, kata Megawati, mengaku sempat ingin mundur lantaran tidak sanggup. Namun Bung Karno memanggil mereka semua dan berkukuh agar mereka meneruskan proyek pembangunan tersebut.

"Eh anak muda, saya sejak muda dan akhirnya bisa memproklamasikan kemerdekaan dan membentuk suatu negara yang disebut Negara Kesatuan Republik Indonesia, kalian baru bikin gedung begitu aja udah mundur. Teruskan," kata Megawati bercerita.

Maka, kata Megawati, yang diperlukan oleh anak-anak muda, termasuk para akademisi Indonesia adalah ruang dan kesempatan. "Anak-anak kita pinter-pinter lho Pak Nadiem, sangat pintar-pintar," kata Presiden ke-5 ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Megawati mengatakan ia pernah diminta menghadiri olimpiade matematika saat gelaran itu belum populer. Ketika itu, kata Megawati, ia datang dan memberi semangat kepada para anak-anak yang berlomba. Masih kepada Nadiem, Megawati pun berujar banyak anak pintar di Indonesia, bahkan di desa-desa. "Pak Nadiem, tolong deh, di desa-desa banyak anak pintar, tapi enggak bisa sekolah. Ini negara harus bagaimana," ujar dia.

Megawati pun mengajak orang-orang Indonesia menjadi orang tua asuh bagi anak-anak desa yang pandai tapi tak bisa bersekolah. Megawati bercerita, ia pun memiliki anak asuh dari sebuah kampung di kaki Gunung Salak, Bogor.

Waktu itu, ujar Megawati, ia berkunjung ke sebuah kampung untuk melakukan penanaman. Pertemuan tersebut berlangsung di sebuah sekolah dasar negeri. Dalam sebuah sesi tanya jawab, seorang anak terus menerus menjawab pertanyaan yang diajukan Megawati.

Diam-diam, Megawati pun menyuruh anak buahnya mencari orang tua anak tersebut. Megawati lalu mengatakan ingin mengambil anak itu sebagai anak asuh. "Anak ini sekarang udah jadi dokter, adiknya sekarang jadi insinyur IPB. IP (indeks prestasi)-nya tiga ke atas. Sangat cerdas. Saya suruh les Inggris, dia bisa, komputer, dia bisa. Maaf lho, kalau saya ditanya kampungnya di mana, saya enggak tahu," ucap Megawati.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati dan Kelanjutan Hak Angket yang Makin Redup

7 jam lalu

Prabowo Subianto bersama Megawati Sukarnoputri saat menyaksikan pertandingan Pencak Silat di Padepokan Silat TMII, Jakarta Timur, Rabu 29 Agustus 2018. Ryan Dwiky Anggriawan/TEMPO
Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati dan Kelanjutan Hak Angket yang Makin Redup

Puan Maharani melempar sinyal bahwa pertemuan antara Megawati dan Prabowo pasca-Pemilu 2024 bisa saja terjadi.


Sinyal Megawati Bakal Bertemu Prabowo Semakin Terang Benderang

12 jam lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri didampingi Puan Maharani dan Prananda Prabowo menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu, 24 Juli 2019. Turut hadir Kepala BIN Budi Gunawan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dalam pertemuan tersebut. TEMPO/Muhammad Hidayat
Sinyal Megawati Bakal Bertemu Prabowo Semakin Terang Benderang

Sinyal persamuhan antara Megawati dengan Prabowo semakin terang benderang. Berikut sinyal-sinyal tersebut.


Soal Peluang Pertemuan Megawati dan Prabowo, Puan Maharani Bilang Begini

14 jam lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyerahkan potongan tumpeng kepada Presiden Joko Widodo, disaksikan Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani, dan Ketua DPP PDI Perjuangan Prananda Prabowo saat mengikuti acara puncak HUT ke-50 PDI Perjuangan di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Selasa, 10 Januari 2022. PDI Perjuangan merayakan HUT ke-50 sebagai bagian dari konsolidasi partai dalam rangka pemenangan Pemilu 2024. Perayaan tersebut mengusung tema
Soal Peluang Pertemuan Megawati dan Prabowo, Puan Maharani Bilang Begini

Puan Maharani buka suara soal peluang pertemuan antara Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dengan calon presiden terpilih Prabowo Subianto.


Soal Rencana Persamuhan dengan Prabowo, PDIP dan PPP Bilang Begini

2 hari lalu

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin,  25 Maret 2024. ANTARA/HO-PDIP
Soal Rencana Persamuhan dengan Prabowo, PDIP dan PPP Bilang Begini

PDIP dan PPP angkat bicara soal rencana persamuhan dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Begini kata mereka.


PDIP Bicara Peluang Koalisi dengan PPP, Perindo dan Hanura dalam Pilkada Serentak 2024

2 hari lalu

(Ki-ka) Konferensi pers TPN Ganjar-Mahfud soal berakhirnya masa kampanye dan potensi kecurangan di Pemilu yang dihadiri oleh Mahkamah Partai PPP mewakili Sekjen PPP, Abdullah Mansyur, Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP, Sekjen Hanura Benny Rhamdani, dan Sekjen Perindo Ahmad Rofiq di Jakarta Pusat pada Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
PDIP Bicara Peluang Koalisi dengan PPP, Perindo dan Hanura dalam Pilkada Serentak 2024

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bicara peluang koalisi PDIP dengan PPP, Perindo dan Hanura dalam Pilkada serentak 2024.


Sekjen PDIP Ungkap Peluang Pertemuan Megawati dan Prabowo Usai Putusan MK

3 hari lalu

Tim Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hasto Kristiyanto tiba di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Sabtu 23 Maret 2024. Kedatangan Tim Hukum TPN Ganjar-Mahfud mengajukan gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa pemilu. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Sekjen PDIP Ungkap Peluang Pertemuan Megawati dan Prabowo Usai Putusan MK

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, tak tertutup kemungkinan bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan bertemu Prabowo Subianto.


4 Tahun Lalu Ibunda Jokowi Berpulang, Ini Nasihat Sudjiatmi Notomiharjo untuk Putranya

3 hari lalu

Joko Widodo atau Jokowi berfoto bersama ibunya, Sudjiatmi Notomihardjo, di Jakarta Selatan, Kamis, 20 September 2012. Ibunda Presiden Jokowi, Sudjiatmi Notomihardjo, meninggal di Solo pada Rabu, 25 Maret 2020 pukul 16.45 WIB. Dok TEMPO/Dhemas Reviyanto
4 Tahun Lalu Ibunda Jokowi Berpulang, Ini Nasihat Sudjiatmi Notomiharjo untuk Putranya

Tepat 4 tahun lalu, ibu Jokowi meninggal dunia di usia yang ke-77 karena penyakit kanker


70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

5 hari lalu

Calon Presiden nomor urut 2, Ganjar Pranowo menyampaikan pidato kebangsaan dalam acara Sarasehan Eksponen Alumni dan Aktivis GMNI di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta, Kamis, 28 Desember 2023. Ganjar Pranowo menerima deklarasi dukungan pada Pilpres 2024 dari eksponen alumni dan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dalam acara sarasehan nasional sebagai Pejuang-Pemikir Pemikir-Pejuang. TEMPO/M Taufan Rengganis
70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.


Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

6 hari lalu

Plt Ketua Umum PPP MUhammad Mardiono saat meluncurkan logo baru yang akan digunakan partainya menyambut Pemilu 2024.  di Jakarta, Kamis (5/1/2023). ANTARA/HO-Humas PPP
Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

PPP salah satu partai terlama sejak Orde Baru, selain PDIP dan Golkar. Ini profil dan perolehan suara sejak Pemilu 1999, 2004, 2009, 2014, 2019, 2024


PDIP soal Hak Angket: Belum Ada Tanda dari Megawati, tapi Terus Dalami Data

8 hari lalu

Ketua DPP PDIP Said Abdullah menghadiri  acara Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Award di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu, 27 September 2023. Tika Ayu/Tempo.co
PDIP soal Hak Angket: Belum Ada Tanda dari Megawati, tapi Terus Dalami Data

PDIP masih belum memastikan sikapnya ihwal pengguliran hak angket dugaan kecurangan pemilu. Menunggu keputusan Megawati.