BPPTKG: Gunung Merapi Mengalami Guguran Tebing Lava Lama

Reporter

Kondisi Gunung Merapi dilihat dari kawasan Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu, 18 November 2020. Berdasarkan data pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta pada Rabu (18/11) pukul 06.00 WIB - 12.00 WIB Gunung Merapi mengalami 16 kali guguran serta 7 kali gempa vulkanik dangkal. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Kondisi Gunung Merapi dilihat dari kawasan Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu, 18 November 2020. Berdasarkan data pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta pada Rabu (18/11) pukul 06.00 WIB - 12.00 WIB Gunung Merapi mengalami 16 kali guguran serta 7 kali gempa vulkanik dangkal. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Yogyakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengalami guguran tebing lava lama berdasarkan pengamatan pada Minggu 22 November 2020.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Senin, mengatakan guguran tersebut merupakan guguran dari tebing lava tahun 1954 yang berada di dinding kawah utara. Material jatuh ke dalam kawah dan hingga saat ini tidak berpengaruh pada aktivitas vulkanik Gunung Merapi.

"Guguran seperti ini merupakan kejadian yang biasa terjadi pada saat Gunung Merapi mengalami kenaikan aktivitas menjelang erupsi," katanya.

Ia menjelaskan guguran tebing lava lama terpantau dari CCTV pengamatan Gunung Merapi yang dipasang di Deles pada Minggu 22 November, pukul 06.50 WIB. Guguran ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 82 detik.

"Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mematuhi rekomendasi dari BPPTKG serta arahan dari BPBD dan pemerintah daerah setempat," kata dia.

Setelah statusnya ditetapkan menjadi Siaga sejak 5 November 2020, hingga saat ini aktivitas kegempaan di Gunung Merapi tercatat masih cukup tinggi.

Ia menjelaskan kegempaan dangkal yang dominan terjadi pada aktivitas Gunung Merapi mengakibatkan ketidakstabilan material lama yang ada di puncak.

Pada periode pengamatan pada 22 November hingga pukul 24.00 WIB terpantau terjadi 50 gempa guguran, 81 kali gempa embusan, 342 kali gempa multifase, 41 kali gempa vulkanik dangkal, dan 1 kali gempa tektonik jauh.

BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Potensi bahaya akibat erupsi Merapi diperkirakan maksimal dalam radius lima kilometer dari puncak.

Untuk penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.

BPPTKG meminta pelaku wisata tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.








Mengapa Setiap Erupsi Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Ini Sebabnya?

7 hari lalu

Luncuran awan panas Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa 14 Maret 2023. Menurut data BPPTKG 14 Maret 2023 pukul 05.59 Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur 1600 meter ke arah barat daya. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Mengapa Setiap Erupsi Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Ini Sebabnya?

Pada Sabtu, 11 Maret 2023, erupsi Gunung Merapi mengeluarkan luncuran awan panas, masyarakat sebut wedus gembel. Begini penyebabnya.


Alasan Perlunya Patuhi Radius Aman Gunung Merapi: Ada Potensi Bahaya Baru di Sisi Barat Laut

8 hari lalu

Awan panas Gunung Merapi pada 17 Maret 2023. Dok. BPPTKG Yogyakarta
Alasan Perlunya Patuhi Radius Aman Gunung Merapi: Ada Potensi Bahaya Baru di Sisi Barat Laut

Potensi bahaya baru dari sisi barat laut ini terdeteksi pasca Gunung Merapi mengeluarkan rentetan awan panas 11-12 Maret 2023.


BPPTKG: Kubah Lava Gunung Merapi 1888 Terus Tumbuh, Potensi Bahaya Longsoran

8 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Kalitengah, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Jumat 10 April 2020. Menurut laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta pada tanggal 27 Maret - 2 April 2020, analisis morfologi area kawah menggunakan foto udara menunjukan volume kubah lava telah mencapai 291 ribu meter kubik dan sedikit mengalami perubahan bentuk. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BPPTKG: Kubah Lava Gunung Merapi 1888 Terus Tumbuh, Potensi Bahaya Longsoran

Kubah lava barat laut Gunung Merapi merupakan kubah lava lama yang sudah ada sejak tahun 1888.


Sederet Agenda di Destinasi Lereng Gunung Merapi Sambut Ramadan dan Lebaran 2023

8 hari lalu

Gunung Merapi masih meluncurkan awan panas pada Rabu 15 Maret 2023 pada pukul 10.36 dan 17. 14 WIB. Dok. BPPTKG Yogyakarta
Sederet Agenda di Destinasi Lereng Gunung Merapi Sambut Ramadan dan Lebaran 2023

Objek wisata di luar radius potensi bahaya erupsi Gunung Merapi masih aman dikunjungi.


Awan Panas Mereda, Waspadai Bencana Hidrometeorologi di Sekitar Lereng Gunung Merapi

9 hari lalu

Awan panas Gunung Merapi pada 17 Maret 2023. Dok. BPPTKG Yogyakarta
Awan Panas Mereda, Waspadai Bencana Hidrometeorologi di Sekitar Lereng Gunung Merapi

Pasca rentetan awan panas yang terjadi 11 hingga 17 Maret lalu, aktivitas Gunung Merapi kini lebih banyak diwarnai dengan guguran lava pijar.


Gunung Merapi Luncurkan Guguran Lava Pijar 17 Kali Hari Ini, Simak 6 Kawasan Potensi Bahaya

11 hari lalu

Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas pada Jumat petang (17/3). Dok. BPPTKG Yogyakarta
Gunung Merapi Luncurkan Guguran Lava Pijar 17 Kali Hari Ini, Simak 6 Kawasan Potensi Bahaya

BPPTKG menyebutkan Gunung Merapi pada Sabtu 18 Maret 2023 mengeluarkan guguran lava pijar 17 kali dengan jarak luncur 1.500 meter.


Kubah Lava Gunung Merapi Terpangkas 1 Juta Meter Kubik Pascaerupsi 11-12 Maret

12 hari lalu

Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas pada Jumat petang (17/3). Dok. BPPTKG Yogyakarta
Kubah Lava Gunung Merapi Terpangkas 1 Juta Meter Kubik Pascaerupsi 11-12 Maret

BPPTKG Yogyakarta melaporkan perkembangan terbaru kondisi kubah lava Gunung Merapi pasca-erupsi sepekan terakhir.


Gunung Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas, Masyarakat Diminta Waspadai Potensi Banjir Lahar Dingin

12 hari lalu

Aliran banjir lahar dingin di Kali Boyong Gunung Merapi yang terpantau BPBD Sleman Jumat, 26 November 2021. FOTO/BPBD Sleman
Gunung Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas, Masyarakat Diminta Waspadai Potensi Banjir Lahar Dingin

BPPTKG mewanti-wantu masyarakat potensi banjir lahar dingin di sejumlah sungai berhulu Gunung Merapi usai erupsi sepekan ini.


Yogya Diguyur Hujan, Gunung Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas, Ini Potensi Bahayanya

12 hari lalu

Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas pada Jumat petang (17/3). Dok. BPPTKG Yogyakarta
Yogya Diguyur Hujan, Gunung Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas, Ini Potensi Bahayanya

Awan panas kembali muncul setelah satu hari sebelumnya, Kamis 16 Maret, sempat absen dari rentetan wedhus gembel yang dikeluarkan Gunung Merapi.


Aktivitas Gunung Merapi Terkini: Awan Panas Tak Muncul, Berganti Guguran Lava Pijar

13 hari lalu

Gunung Merapi masih meluncurkan awan panas pada Rabu 15 Maret 2023 pada pukul 10.36 dan 17. 14 WIB. Dok. BPPTKG Yogyakarta
Aktivitas Gunung Merapi Terkini: Awan Panas Tak Muncul, Berganti Guguran Lava Pijar

Awan panas Gunung Merapi tercatat muncul terakhir pada Rabu, 15 Maret 2023 sebanyak tiga kali, yakni pagi, siang, dan petang.