TEMPO.CO, Jakarta - Pengelola Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin atau RSHS Bandung menambah kasur untuk pasien Covid-19 yang belakangan terus bertambah. Lonjakan pasien sudah mencapai okupansi hingga 93 persen dari kapasitas.
“Dengan penambahan kamar jadi menurun 87 persen,” kata Muhammad Kamaruzzaman, Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum RSHS Bandung. Hingga Jumat, 20 November 2020, jumlah pasien Covid-19 kategori moderat hingga berat yang dirawat tim dokter RSHS Bandung berjumlah 116 orang.
Adapun kapasitas total ruangan memuat 124 pasien. “Kami tambah bed di Gedung Kemuning jadi totalnya 132,” ujarnya, Jumat, 20 November 2020.
Selain menambah kapasitas kasur, manajemen rumah sakit memperbanyak fasilitas ruang High Care Unit untuk pasien Covid-19. Di ruangan isolasi infeksi khusus Gedung Kemuning, kamar Intensive Care Unit ditambah menjadi 11 kamar.
Berdasarkan data terbaru RSHS Bandung per Kamis, 19 November 2020, pasien Covid-19 yang dirawat saat itu 105 orang. Sebanyak 35 orang suspek, 71 pasien lain terkonfirmasi positif. Dari total jumlah kasus Covid-19 di RSHS Bandung, pasien yang positif Covid-19 sejauh ini ada 403 orang. Pasien Covid-19 yang meninggal seluruhnya berjumlah 58 orang.
Sebelumnya, Kamaruzzaman mengatakan lonjakan pasien Covid-19 di RSHS Bandung terjadi sejak pekan lalu pasca libur panjang atau cuti bersama akhir Oktober 2020. Kondisi kamar hampir penuh baru terjadi sekarang ini sejak wabah Maret lalu. Mengantisipasi penambahan kamar, RSHS menyaring pasien yang datang atau rujukan dari rumah sakit lain.
Menurut Kamaruzzaman, RSHS Bandung memeriksa ulang dan mengevaluasi kondisi pasien yang dirawat. “Pasien yang datang ke RSHS harusnya pasien yang punya komplikasi, komorbid atau penyakit penyerta,” ujarnya.
Ketentuan itu sesuai status RSHS Bandung sebagai rumah sakit rujukan tertinggi di Jawa Barat. Bagi pasien yang tanpa gejala atau ringan akan dialihkan ke tempat lain.
ANWAR SISWADI