TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo kembali mengingatkan semua gubernur, Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam), dan Kepala Kepolisian Daerah seluruh Indonesia untuk melarang semua bentuk kegiatan pengumpulan massa. Doni mengatakan kerumunan dan keramaian selalu berpotensi mengabaikan protokol kesehatan.
"Siapa pun yang punya niat berkunjung ke daerah, membuat acara, dan berpotensi menimbulkan kerumunan serta melanggar protokol kesehatan, wajib dilarang," kata Doni dalam keterangan tertulis, Kamis, 19 November 2020.
Doni mengatakan ia juga telah menelepon Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi. Ia mewanti-wanti, belajar dari kejadian di Jakarta, gubernur wajib mencegah pengumpulan massa dalam bentuk acara apa pun.
"Semua kegiatan wajib taat dan patuh kepada protokol kesehatan. Protokol kesehatan adalah harga mati," kata jenderal bintang tiga TNI ini.
Doni pun berharap para gubernur, Pangdam, dan Kapolda bisa segera menggelar jumpa pers dan menyampaikan kepada publik agar protokol kesehatan sesuai arahan Presiden. Para tokoh ulama, tokoh masyarakat, atau siapa pun diminta menunda segala bentuk aktivitas yang berpotensi menimbulkan kerumunan dan melanggar protokol kesehatan.
Doni mengatakan para tokoh dan ulama harus menjadi teladan untuk mencegah terjadinya pelanggaran protokol kesehatan. Mencontohkan peristiwa di Jakarta, Doni mengatakan massa sulit dibubarkan jika sudah telanjur berkumpul.
Pembubaran massa disebutnya justru berpotensi menimbulkan gesekan hingga jatuh korban. Maka dari itu, Doni meminta agar otoritas tegas sejak awal.
"Saya minta kepada semua pemimpin di daerah untuk mencegah, mengingatkan agar apa yang terjadi di Jakarta minggu lalu tidak terulang di tempat lain," ujar Doni.
Doni berjanji akan menelepon satu per satu semua gubernur, Pangdam, dan Kapolda seluruh Indonesia untuk mengingatkan mereka agar benar-benar melarang kerumunan massa. "Jika para pemimpin di daerah tegas melaksanakan dan mematuhi protokol kesehatan maka kita sudah melindungi rakyat kita," ucap dia.
Doni juga meminta masyarakat untuk menghindari kerumunan demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Ia mengatakan percepatan penanganan Covid-19 memerlukan peran serta masyarakat, salah satunya dengan menghindari kerumunan.
Kerumunan besar terjadi di Jakarta pada pekan lalu karena kepulangan pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab dari Mekah, Arab Saudi. Para pendukungnya berbondong-bondong menjemput di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, dan memadati kawasan rumah Rizieq di Petamburan, Jakarta Pusat.
Akhir pekan lalu, Rizieq menikahkan putrinya dan menghadiri maulid nabi yang digelar FPI di Petamburan. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disorot lantaran dianggap membiarkan terjadinya kerumunan di wilayahnya. Selain di Jakarta, kerumunan juga terjadi di Megamendung, Bogor, lantaran Rizieq mengisi ceramah di sana.