TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei Kementerian Kesehatan bersama Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) menunjukkan tiga perempat responden mendengar tentang vaksin Covid-19 dan dua pertiga responden bersedia menerimanya.
"Survei menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia telah mendengar tentang vaksin Covid-19 dan bersedia menerimanya," kata Sekretaris Jenderal Kemenkes Oscar Primadid dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 18 November 2020.
Meski mayoritas responden bersedia menerima vaksin, Oscar mengatakan survei menunjukkan tingkat penerimaannya berbeda-beda di tiap provinsi. Hal ini dilatarbelakangi status ekonomi, keyakinan, agama, status pendidikan serta wilayah.
Pada kelompok masyarakat dengan informasi yang lebih banyak seputar vaksin, misalnya, cenderung menerima pemberian vaksin Covid-19. Hal yang sama juga terjadi pada responden dengan kepemilikan asuransi kesehatan. Sebagian dari mereka lebih mungkin menerima vaksin Covid-19.
Sementara itu, hasil survei juga menunjukkan adanya kelompok yang ragu dan sebagian kecil yang menolak. Sebanyak tujuh persen responden yang menolak menyebut faktor keamanan, efektivitas, serta kehalalan vaksin sebagai faktor pertimbangan mereka.
Oscar menjelaskan, pemerintah tengah memastikan aspek keamanan dan kehalalan vaksin dari para produsen vaksin Covid-19. Tim gabungan yang terdiri dari berbagai kementerian dan lembaga telah dikirim ke negara produsen untuk memastikan aspek tersebut. Sembari menunggu ketersediaan vaksin di tanah air, Oscar menyebutkan bahwa kegiatan sosialisasi dan edukasi seputar vaksin CovidD-19 terus dilakukan kepada masyarakat.
“Sangat penting bagi kami untuk terus memastikan bahwa vaksin tersebut aman. Kami juga melibatkan petugas kesehatan dan membangun kapasitas mereka, karena petugas kesehatan adalah sumber informasi paling
terpercaya di masyarakat,” ujarnya.
Dari segi geografis, Provinsi Papua melaporkan tingkat penerimaan vaksin paling tinggi dengan 75 persen, kemudian diikuti Jawa dan Kalimantan. Sedangkan Provinsi Aceh memiliki tingkat penerimaan vaksin Covid-19 yang redah dengan 46 persen. Selain Aceh, daerah dengan tingkat penerimaan rendah berada di Sumatera, Sulawesi, dan Maluku.
Survei tersebut berlangsung pada 19-30 September 2020 dengan tujuan memahami pandangan, persepsi, serta perhatian masyarakat tentang vaksinasi Covid-19. Survei mengumpulkan tanggapan lebih dari 115 ribu orang dari 34 provinsi yang mencakup 508 kabupaten kota.
FRISKI RIANA