Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BPPTKG Sebut Awan Panas Gunung Merapi Dianggap Paling Membahayakan

image-gnews
Erupsi Gunung Merapi terlihat dari wilayah Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad, 21 Juni 2020. Erupsi mengakibatkan hujan abu vulkanik yang terasa di delapan kecamatan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Erupsi Gunung Merapi terlihat dari wilayah Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad, 21 Juni 2020. Erupsi mengakibatkan hujan abu vulkanik yang terasa di delapan kecamatan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG) Yogyakarta menuturkan dari setiap siklus erupsi Gunung Merapi yang terjadi, hal yang dianggap paling membahayakan adalah awan panas.

Awan panas atau pyroclastic flow atau dalam bahasa lokal warga disebut wedhus gembel itu selama ini yang menjadi materi penghancur paling dahsyat bagi berbagai obyek yang dilewatinya. Termasuk manusia.

Sebab awan panas itu tak hanya bergerak sangat cepat ketika terjadi erupsi. Namun suhunya juga sangat tinggi hingga dalam hitungan detik bisa membunuh dan merusak apapun.

“Potensi bahaya yang utama dari Merapi adalah awan panas,” ujar Kepala BPPTKG Hanik Humaida Jumat petang 13 November 2020.

Hanik menuturkan, awan panas terbentuk karena adanya kubah lava yang tidak stabil. Yang ditekan terus melalui desakan dari perut Merapi sehingga membuat kubah lava itu lama-lama runtuh lalu mendorong awan panas keluar.

Namun untuk saat ini, ketika status Merapi sudah dinaikkan dari waspda menjadi siaga, kubah lava utama yang ditunggu-tunggu itu belum muncul juga. Sehingga belum bisa diketahui pasti, seperti apa perkiraan kecepatan atau laju awan panas jika Merapi nanti erupsi.

Yang ada saat ini pada Merapi hanya kubah lava bentukan saat 2018 silam dan sampai sekarang tak juga bertambah volumenya atau tetap di angka 200 ribu meter kubik.

Volume kubah lava sangat menentukan berapa kecepatan gerakan awan panas yang kelak dihasilkan saat erupsi. Untuk membaca volume kubah lava itu, bisa diukur dengan melihat kecepatan electronic distance measurement atau EDM Merapi setiap harinya.

Dari data EDM ini lalu dipakai untuk mengetahui kecepatan pemendekan deformasi atau perubahan bentuk yang terjadi pada Merapi itu. Semakin tinggi kecepatan EDM nya maka menandakan semakin besar pula volume yang terbentuk di dalam tubuh Merapi.

Misalnya pada 7 November 2020 lalu, BPPTKG mencatat dari data EDM, deformasi Merapi terpantau dengan laju rata-rata 12 cm/ha.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, Hanik mengingatkan, deformasi Merapi saat ini jauh berbeda dengan erupsi 2010 silam. Deformasi pada erupsi 2010 melaju dengan sangat cepat. Misalnya hari pertama deformasi masih 1 cm namun pada hari ke lima deformasinya langsung naik berkali-kali lipat menjadi 8 cm.

“Untuk Merapi sekarang deformasi tak seperti 2010. Misalnya pada erupsi Juni 2020 lalu, jika minggu ini deformasi hanya 1 cm, beberapa minggu kemudian masih tetap 1 cm,” ujarnya.

Hanya saja, sejak awal November ini deformasi Merapi mulai melaju lumayan kencang namun tidak signifikan. Yakni mencapai 10 cm namun dengan jangka waktunya berhari-hari baru bertambah lagi. Kenaikan deformasi ini yang turut menyebabkan status Merapi dinaikkan dari waspada menjadi siaga.

Tak hanya lewat pemantauan EDM. Untuk menghitung volume kubah lava yang terbentuk, BPPTKG juga memanfaatkan teknologi Differential Global Positioning System (DGPS).

Adapun untuk menghitung kecepatan magma yang mengalir dari Merapi, BPPTKG menilai salah satu faktor penentunya adalah tekanan gas yang ditimbulkan. Tekanan gas yang besar akan mempercepat gerak magma ke permukaan.

Hanik mengatakan jika BPPTKG menyebut adanya potensi erupsi dengan sifat eksplosif atau disertai letusan atau ledakan untuk Merapi kali ini, masyarakat diminta tak langsung membayangkan peristiwa erupsi dahsyat 2010 silam.

Sebab Gunung Merapi erupsi tahun 2006, 2018 sampai Juni 2020 pun juga memuat sifat eksplosif meski tak sekuat 2010. Hanik membandingkan jika kekuatan eksplosifitas erupsi Merapi 2010 silam di level 4, maka eksplosifitas erupsi Merapi tahun 2006 hanya tingkat 2 sedangkan tahun 2018- Juni 2020 hanya tingkat 1.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tol Yogya-Solo Kembali Ditutup Pasca Libur Lebaran, Berapa Total Kendaraan yang Melintas ?

1 jam lalu

Sejumlah kendaraan melewati jalan tol fungsional Solo-Yogyakarta yang mulai dibuka untuk pemudik Lebaran 2024 mulai hari ini, Jumat, 5 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Tol Yogya-Solo Kembali Ditutup Pasca Libur Lebaran, Berapa Total Kendaraan yang Melintas ?

Akses keluar yang menjadi favorit pengguna Jalan Tol Yogya-Solo adalah arah Ngawen sebanyak total 40.965 kendaraan.


Segini Uang yang Dibelanjakan Wisatawan Lokal dan Asing Saat Periode Libur Lebaran di Yogyakarta

14 jam lalu

Wisatawan memadati kawasan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Segini Uang yang Dibelanjakan Wisatawan Lokal dan Asing Saat Periode Libur Lebaran di Yogyakarta

Pergerakan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang menyambangi Kota Yogyakarta selama 10 hari libur Lebaran, 5-15 April 2024 totalnya bekisar 277 ribu lebih wisatawan.


Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

1 hari lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

1 hari lalu

Tersangka mantan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta, Eko Darmanto saat mencoblos di TPS 901 di Rumah Tahanan Negara Klas I Salemba Cabang KPK, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024. KPK berkerjasama dengan KPU Provinsi DKI  Jakarta memberikan fasilitas bagi 75 tahanan korupsi untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

KPK kembali menetapkan bekas pejabat Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai tersangka dalam perkara tindak pidana pencucian uang atau TPPU.


Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

1 hari lalu

Bus jurusan Yogyakarta - Pati terbakar di Ring Road Barat Sleman Yogyakarta pada Kamis (18/4). Dok. Istimewa
Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

Temuan sementara kepolisian, komponen yang pertama kali terbakar dari bus itu diduga di bagian mesin.


Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

1 hari lalu

Charlie Chaplin di Garut (Youtube)
Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.


Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

1 hari lalu

Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

Yogyakarta adalah destinasi wisata yang memukau dan layak dikunjungi. Kekayaan budaya dan ragam kulinernya yang enak menjadi alasan terbaik untuk berlibur ke kota ini.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

1 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

2 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.