Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Usut Keterlibatan Prajurit di Kasus Pendeta Yeremia, TNI: Bukti Belum Cukup

Reporter

image-gnews
Dokumentasi Komandan Pusat Polisi Militer TNI AD, Letnan Jenderal TNI Dodik Widjanarko. ANTARA/HO-Penerangan Pusat Polisi Militer TNI AD
Dokumentasi Komandan Pusat Polisi Militer TNI AD, Letnan Jenderal TNI Dodik Widjanarko. ANTARA/HO-Penerangan Pusat Polisi Militer TNI AD
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Investigasi Gabungan TNI AD masih menyelidiki dugaan keterlibatan prajurit TNI AD dalam kasus penembakan Pendeta Yeremia Zanambani, di Distrik Hitadipa Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada 19 September 2020.

"Masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan oleh Tim Gabungan (TNI AD), apabila di kemudian hari sudah didapat alat bukti yang cukup akan dilaksanakan proses hukum," kata Komandan Pusat Polisi Militer TNI AD, Letnan Jenderal TNI Dodik Widjanarko, saat jumpa pers di Markas Pusat Polisi Militer TNI AD, Jakarta, Kamis 12 November 2020.

Menurut dia, hingga saat ini tim gabungan belum berhasil menemukan alat bukti yang cukup untuk menaikan perkara ke tahap penyidikan. "Kita menanyakan kepada para saksi, kita tentu melihat TKP, kita juga tentu melihat forensiknya dan lain sebaginya kita juga perlu," kata dia.

Guna mencari pelaku penembakan tim gabungan investigasi juga membutuhkan otopsi terhadap jenazah korban, sementara otopsi belum didapat. "Kita tidak ingin menentukan tersangka itu kepada orang yang salah, tentunya menetukan tersangka ke orang yang betul-betul melakukan dan berbuat terhadap kesalahan," jelasnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat ini tim gabungan yang terdiri dari Puspomad, staf intelijen TNI AD, Pusat Intelijen TNI AD, dan Direktorat Hukum TNI AD yang bergabung dengan tim Kodam XVII/Cenderawasih masih menyelidiki kasus itu.

Tim itu dibentuk langsung oleh Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Andika Perkasa, satu hari setelah Tim Gabungan Pencari Fakta Intan Jaya menyerahkan hasil penyelidikan lapangan ke Menko Polhukam, Mahfud MD.

Dugaan keterlibatan aparat dalam kasus penembakan Pendeta Yeremia muncul dalam hasil investigasi Komnas HAM dan Tim Gabungan Pencari Fakta Intan Jaya. Hasil investigasi TGPF yang dibentuk pemerintah mengungkapkan adanya keterlibatan aparat dalam penembakan Pendeta Yeremia. Namun, TGPF masih membuka kemungkinan dilakukan oleh pihak ketiga.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Masyarakat Sipil Minta Jokowi Tak Perpanjang Masa Dinas Panglima TNI karena Tak Ada Esensinya

12 jam lalu

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono beserta jajaran memberikan keterangan saat konferensi pers tentang pengamanan KTT Asean ke-43 di Gambir, Jakarta Pusat, Kamis, 7 September 2023. Dalam keterangnya, Panglima mengatakan pengamanan udara, laut dan darat dikendalikan dengan baik. Pengamanan dilakukan mulai dari rangkaian kegiatan awal hingga delegasi kembali ke negara masing-masing, sementara, Kapolri minta maaf atas kemacetan yang terjadi akibat dari penutupan jalan di wilayah Senayan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Masyarakat Sipil Minta Jokowi Tak Perpanjang Masa Dinas Panglima TNI karena Tak Ada Esensinya

Wacana perpanjangan masa dinas Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dinilai ilegal dan tak ada esensinya.


Kronologi Penemuan dan Pengangkatan Jenazah Korban G30S di Sumur Lubang Buaya 58 Tahun Lalu

21 jam lalu

Sugimin (tiga dari kanan) saat menarik jenazah enam jenderal dan satu perwira dari sumur Lubang Buaya, 4 Oktober 1965. (Istimewa)
Kronologi Penemuan dan Pengangkatan Jenazah Korban G30S di Sumur Lubang Buaya 58 Tahun Lalu

Penculikan dan pembunuhan para jenderal TNI AD pada G30S 1965. Dua hari kemudian, baru ditemukan jenazah 7 Pahlawan Revolusi di sumur Lubang Buaya.


Pasca Peristiwa G30S 1965, Apa Langkah Sukarno, Soeharto, DN Aidit, dan Pemimpin Rusia Leonid Brezhnev?

22 jam lalu

Diorama adegan saat anggota PKI menyiksa dan menawan Mayjen S Parman, Mayjen Suprapto, Brigjen Sutoyo dan Lettu Pierre Tendean di dalam Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Menjelang peringatan G30S, monumen ini akan ramai dikunjungi warga. TEMPO/Subekti.
Pasca Peristiwa G30S 1965, Apa Langkah Sukarno, Soeharto, DN Aidit, dan Pemimpin Rusia Leonid Brezhnev?

Setelah peristiwa G30S 1965, dalam situai tak menentu, apa langkah yang dilakukan Presiden Sukarno, Mayjen Soeharto dan pemimpin PKI DN Aidit?


Profil Museum Sasmitaloka Jenderal AH Nasution Saksi Peristiwa G30S, Mengenang Pierre Tendean dan Ade Irma Suryani

1 hari lalu

Museum Abdul Haris Nasution atau Museum Sasmitaloka Jenderal Besar DR. Abdul Haris Nasution di Jalan Teuku Umar No. 40, Jakarta, 23 September 2014. Pada 1 Oktober 1965, ditempat inilah terjadi peristiwa dramatis yang hampir merenggut nyawa DR. Abdul Haris Nasution. TEMPO/Subekti
Profil Museum Sasmitaloka Jenderal AH Nasution Saksi Peristiwa G30S, Mengenang Pierre Tendean dan Ade Irma Suryani

Museum ini semula kediaman pribadi keluarga Jenderal AH Nasution. Tempat ini saksi G30S, penembakan Ade Irma Suryani dan penculikan Pierre Tendean.


Hari Batik Nasional, Ribuan Prajurit TNI di Yogyakarta Membatik Pecahkan Rekor MURI

1 hari lalu

Ribuan prajurit TNI gabungan Angkatan Darat, Laut dan Udara membatik massal dalam peringatan Hari Batik Nasional pada Senin, 2 Oktober 2023 di Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Hari Batik Nasional, Ribuan Prajurit TNI di Yogyakarta Membatik Pecahkan Rekor MURI

Aksi membatik gabungan prajurit TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara pada Hari Batik Nasional pun berhasil memecahkan rekor MURI.


Sisir Lagi Oksibil, Satgas Damai Cartenz Sebut Total Tembak 5 KKB Pembuat Onar

2 hari lalu

Satgas Damai Cartenz gabungan TNI Polri Klaim Lumpuhkan 4 KKB. Dok. Polri
Sisir Lagi Oksibil, Satgas Damai Cartenz Sebut Total Tembak 5 KKB Pembuat Onar

Satgas Damai Cartenz menembak satu lagi anggota KKB pembuat Onar di Oksibil, Pegunungan Bintang, Papua.


Peristiwa G30S 1965: Hari Terakhir Pierre Tendean Menemani Bermain Ade Irma Suryani

2 hari lalu

Ade Irma Suryani Nasution dan Pierre Tendean. dok. Museum AH Nasution
Peristiwa G30S 1965: Hari Terakhir Pierre Tendean Menemani Bermain Ade Irma Suryani

Hari terakhir Kapten Pierre Tendean menemani bermain Ade Irma Suryani, putri Jenderal AH Nasution. Peristiwa G30s merenggut nyawa keduanya.


22 Bulan Setelah G30S Museum Lubang Buaya Diresmikan Soeharto

2 hari lalu

Baju berdarah dan barang-barang lainnya milik Letjen Ahmad Yani korban keganasan peristiwa G30S yang berada di Museum Pengkhianatan PKI, Lubang Buaya, Jakarta. Peristiwa berdarah ini terjadi pada 30 September 1965. TEMPO/Subekti.
22 Bulan Setelah G30S Museum Lubang Buaya Diresmikan Soeharto

Peristiwa G30S tak bisa dipisahkan dari lokasi pembunuhan para jenderal TNI AD di Lubang Buaya. 22 bulan setelah itu didirikan Museum Lubang Buaya.


Presiden Jokowi Pimpin Upacara Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya Hari Ini

2 hari lalu

Presiden RI Joko Widodo saat berpidato dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional IV/2023 PDIP di JiExpo Kemayoran, diikuti dari Youtube PDIP Jakarta, Jumat, 29 September 2023. ANTARA/Andi Firdaus
Presiden Jokowi Pimpin Upacara Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya Hari Ini

Presiden Jokowi memimpin Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Minggu 1 Oktober 2023.


Prabowo Janji Akan Naikkan Gaji Guru, ASN, TNI, hingga RT jika Terpilih jadi Presiden

2 hari lalu

Prabowo Subianto menghadiri acara Seminar Nasional Kebangsaan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan pada Sabtu, 30 September 2023. Tempo/Nur Khasanah Apriliani
Prabowo Janji Akan Naikkan Gaji Guru, ASN, TNI, hingga RT jika Terpilih jadi Presiden

Menurut Prabowo, sumber dana untuk menaikkan gaji itu bisa dari anggaran yang selama ini bocor seperti dikorupsi, di-markup, penyelunduoan, dan lainny