INFO NASIONAL-- Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Trade Expo Indonesia ke-35 Virtual Exhibituon Tahun 2020, Selasa, 10 November 2020. Kegiatan ini digelar secara hybrid yaitu offline di Hotel Mulia Senayan Jakarta dan online melalui aplikasi zoom cloud meeting serta disiarkan langsung (streaming) melalui saluran Youtube Kemendag dan Trade Expo Indonesia.
Dalam sambutannya Presiden Jokowi berharap di tengah kondisi pandemi seperti saat ini, pelaku bisnis bisa bergerak lebih cepat, lebih gesit dan lebih responsif. “Di tengah tantangan yang berat kita justru harus lebih jeli menangkap peluang,” ujarnya.
Baca Juga:
Karena itu Presiden berharap pelaku bisnis bisa mengubah paradigma dalam melakukan perdagangan dari yang biasanya dilakukan secara tatap muka menjadi virtual. “Inovasi dibutuhkan untuk merespon perubahan tersebut. Manfaatkan kecanggihan teknologi digital, bergerak ke digital bertransformasi dari offline ke online. Tampilkan showcase yang menarik bagi buyers internasional. Ini jadi pengalaman baru untuk meningkatkan nilai tambah produk unggulan kita,” kata Jokowi.
Dijelaskan Presiden, pameran harus dilakukan dengan penuh kreativitas. Hal ini perlu dilakukan untuk mendukung produk-produk dalam negeri, memperluas pasar serta menjangkau konsumen yang lebih banyak lagi.
“Agar pameran produk ekspor yang secara rutin diselenggarakan tiap tahun, dan tahun ini (diselenggarakan) untuk yang ke-35, betul-betul ada perubahan. Tidak hanya seremonial semata, tapi mampu menghasilkan transaksi ekspor yang tinggi, berdampak signifikan untuk menggerakan roda perekonomian kita,” ungkap Presiden.
Baca Juga:
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, pandemi COVID-19 telah membatasi ruang gerak para eksportir Indonesia dengan mitra bisnis mereka di seluruh dunia. “Trade Expo Indonesia ke-35 virtual exhibition hadir untuk menjembatani keterbatasan hubungan tersebut,” ujar Agus.
Pameran dengan tema Sustainable Trade in Digtal Era ini, menurut Agus, bertujuan untuk mendorong keberlanjutan dan peningkatan promosi produk buatan dalam negeri ke pasar global, mengembangkan jejaring bisnis dan investasi serta menyajikan showcase produk-produk unggulan dan terbaik Indonesia.
“Kami optimistis, dengan kelebihan penyelenggaraan pameran secara virtual ini penyelenggaraan TEI-VE Tahun 2020 dapat memberikan kontribusi pada peningkatan ekspor Indonesia,” kata Agus.
Diluncurkan secara resmi pada 21 September 2020, TEI-VE Tahun 2020 mendapat sambutan antusias dari pelaku ekspor Indonesia. Awal Oktober 2020 seluruh virtual booth sudah terisi penuh dengan total peserta 690 pelaku usaha, dari target 300 peserta.
Sambutan dari buyers juga tidak kalah antusiasnya. “Hingga pada hari pembukaan jam 10.30 WIB, kami mencatat 3.870 buyers dari 109 negara telah mendaftar melalui pendaftaran online, melalui perwakilan Indonesia di luar negeri,” kata Agus.
Lebih jauh, pada pembukaan ini Kementerian Perdagangan juga memberikan penghargaan Primaniyarta bagi 19 eksportir terbaik sebagai bentuk apresiasi kepada para pahlawan devisa negara. Selain penghargaan, dilakukan pula penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kemendag dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia terkait “Pengembangan Ekspor ke Australia melalui Pemanfaatan Trading House”.
Dengan adanya penandatanganan nota kesepahaman ini diharapkan para mitra strategis dapat mengimplementasikan butir-butir cakupan kerja sama sesuai tugas dan fungsi masing-masing, sehingga mampu meningkatkan ekspor nasional yang berdaya saing.
Pembukaan TEI 2020 dihadiri secara virtual Menteri Kabinet Indonesisa Maju, pimpinan dan anggota lembaga Negara, Duta Besar Negara-negara sahabat, Duta Besar Indonesia di Negara-negara sahabat, Gubernur di seluruh Indonesia, Ketua Kadin se-Indonesia dan Asosiasi Bisnis serta para pelaku bisnis.
TEI-VE ke-35 Tahun 2020 ini dilaksanakan pada 10-16 November 2020 secara virtual, dengan rangkaian kegiatan meliputi Opening Ceremony, Exhibition, TTI Forum, Business Matching, dan Forum Bisnis.(*)