TEMPO.CO, Jakarta - Pentolan Front Pembela Islam Rizieq Shihab akhirnya pulang ke tanah air setelah sekitar tiga tahun berada di Arab Saudi. Tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa, 10 November 2020, ribuan pendukungnya menyambut kepulangan Rizieq.
Selepas mendarat di Bandara, Rizieq dan rombongan segera menuju kediamannya di Petamburan, Jakarta Pusat. Di markas FPI ini, Rizieq menyampaikan pidato yang disiarkan di akun Youtube Front TV. Dalam pidatonya Rizieq menyampaikan sejumlah hal, salah satunya soal dokumen Badan Intelijen Negara. Berikut adalah lima poin pidato yang disampaikan Rizieq ke pendukungnya:
1. Soal Pencekalan
Rizieq menjelaskan mengenai isu pencekalan dari pemerintah Arab Saudi. Dia mengatakan pencekalan itu dilakukan bukan karena dirinya melanggar aturan imigrasi. Menurut dia, pencekalan dilakukan karena alasan keamanan. “Tentunya saya tidak diam,” kata dia.
Dia mengatakan pencekalan itu dilakukan karena adanya rumor mengenai dirinya yang diterima pemerintah Arab. Rumor itu, kata dia, membuat dia diperiksa oleh pihak intelijen Arab Saudi.
2. Informasi Sampah
Rizieq mengaku sempat diperiksa oleh badan intelijen Arab Saudi. Menurut dia, pemeriksaan itu dilakukan karena pihak intelijen mendapatkan informasi yang dia sebut informasi sampah. “Jadi mereka bilang ini kami mendapat informasi-informasi bohong, bahkan mereka bilang itu sampah,” kata Rizieq.
Rizieq mengatakan intelijen Arab Saudi mendapatkan informasi bahwa dirinya adalah buronan yang melarikan diri dari persoalan hukum. Selain itu, kata dia, pihak intelijen juga mendapatkan kabar bahwa dirinya adalah orang politik yang suka bikin ribut. “Laporan semacam ini saya tidak mau menuduh siapa yang melapor, tapi ini ada,” kata dia.
3. Dokumen BIN
Rizieq mengatakan untuk meyakinkan pihak intelijen Arab Saudi bahwa dirinya bukan buronan, dirinya menunjukkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan SP3 dan dokumen dari BIN. Dokumen itu belum diungkap ke publik.
“Dokumen ini belum saya buka ke masyarakat. Saya pikir gak ada perlunya saya buka, kecuali darurat,” ucap Rizieq dalam tayangan tersebut. Ia bercerita, dokumen BIN itu ia terjemahkan menjadi bahasa arab untuk ditunjukkan kepada Badan Intelijen Arab Saudi.
“Mereka kaget, lho Anda punya perjanjian begini bagus dengan negara, anda tidak punya masalah kok dilaporkan macam-macam,” kata dia. Menurut Rizieq, setelah itu otoritas di Arab Saudi justru meminta maaf.
4. Ditawari Tinggal Seumur Hidup
Rizieq mengatakan sempat ditawari untuk bisa tinggal di Arab Saudi seumur hidup. “Sebelum saya pulang, saya diundang resmi ke Riyadh, saya ketemu petinggi di sana, mereka tawarkan mau tinggal di sini, kami berikan izin tinggal mau seumur hidup pun boleh,” kata dia.
5. Email Palsu
Rizieq mengatakan ada pihak yang berupaya menggagalkan kepulangannya pada 10 November 2020. Dia mengatakan ada yang mengirim email palsu kepada travel tempatnya memesan tiket. Email itu berisi permintaan untuk membatalkan tiket tersebut. Menurut Rizieq, upaya itu gagal karena pihak travel meneleponnya.
Namun, upaya tersebut masih berlanjut. Dia mengatakan ada lagi pihak yang mengirim email yang seolah-olah berasal dari pihak travel. “Travel ini kan ngambil tiketnya ke bagian marketing, ternyata kursi Saudia itu sudah diborong oleh marketing di Istanbul, jadi dibuatlah email atas nama travel dikirim ke Istanbul minta supaya jadwal saya, istri dan dua putri saya dibatalkan, dan dibatalkan,” kata dia.
Meski demikian, Rizieq mengatakan akhirnya membeli lagi tiket yang baru. Dia mengatakan informasi pembelian tiket baru itu sempat bocor, sehingga mendapatkan masalah saat akan terbang ke Indonesia. Namun, pada akhirnya Rizieq bisa terbang.