TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Kepolisian Daerah Metro Jaya, Supiadi, mengaku mendengar percakapan antara Brigadir Jenderal Prasetijo Utomo dan pengusaha Tommy Sumardi saat bertemu di dalam mobil.
"Setelah saya ingat-ingat, apa yang terjadi di dalam mobil saya sedikit mendengar percakapan. Yang saya ingat itu cuma dua ikat. Itu yang diucapkan Pak Brigjen Prasetijo. 'Kok cuma dua ikat'. Itu yang saya ingat," kata Supiadi dalam kesaksiannya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa, 10 November 2020.
Jaksa penuntut umum pun bertanya kembali. "Ada bahasa dari Brigjen Prasetijo, 'Ji banyak banget duitmu Ji. Bagian gua mana?'. Pernah?"
Supiadi menyampaikan bahwa ia tidak pernah mendengar kalimat seperti itu. "Yang saya ingat, 'Kok cuma dua ikat'," kata Supiadi.
Supiadi merupakan polisi yang semula ditugaskan mengawal anak Tommy Sumardi, Fitri Aprinasari Utami, yang mencalonkan diri sebagai Anggota DPRD DKI pada Pileg 2019. Setelah Pileg berakhir, Supiadi kemudian mengawal Tommy.
Dalam kesaksiannya, Supiadi bersama supir Tommy, Winarno atau Wiwid, mengantar Tommy ke Restauran Merah Delima di samping Mabes Polri, pada 27 April 2020. Di sana, Tommy bertemu dengan Nurdin, kurir yang diutus Djoko Tjandra untuk mengantarkan amplop berisi uang sebesar US$ 100 ribu.
Setelah bertemu Nurdin, Wiwid dan Supiadi kemudian menuju parkiran Gedung Trans National Crime Center (TNCC) Mabes Polri. Di parkiran, Brigjen Prasetijo Utomo pun masuk ke dalam mobil dan menemui Tommy.
Saat itu lah Supiadi mendengar percakapan tentang 2 ikat tersebut. Setelah itu, Tommy dan Prasetijo diantar ke lobi TNCC untuk bertemu Irjen Napoleon Bonaparte.