TEMPO.CO, Jakarta - Nama Benny Tjokosaputro dan Heru Hidayat terseret dalam dugaan korupsi PT Asuransi Sosial Angkatan Darat Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau Asabri. Keduanya diduga menyelewengkan dana investasi Asabari. Benny dan Heru merupakan terpidana dalam kasus Jiwasraya.
Badan Reserse Kriminal Polri menemukan adanya potensi perebutan aset dalam penanganan kasus Jiwasraya oleh penyidik kejaksaan dan perkara Asabri yang sedang ditangani. Alhasil, kedua lembaga ini mulai berkoordinasi dalam beberapa waktu terakhir.
Sejumlah opsi mulai dicetuskan. Salah satunya pengalihan penanganan kasus Asabri atau membentuk tim gabungan. "Atau kalau Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang masuk juga engga ada masalah," ucap Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo seperti dikutip dari Majalah Tempo edisi 'Menanti Asabri' 7 November 2020.
Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) melaporkan kerugian Asabri lebih dari Rp 10 triliun. Audit BPKP mengurai sejumlah transaksi jual-beli yang menyimpang dan melibatkan mantan petinggi Asabri, Jiwasraya, Heru Hidayat, dan Benny Tjokro.
Sebelum menggelar audit investigatif terhadap investasi saham, BPKP telah terlebih dulu memeriksa penempatan investasi reksa dana Asabari periode 2012-2017. Audit ini kemudian rampung pada 2018.
Hasil audit investigasi ini mengungkapkan jejak peran beberapa orang petinggi Asabri. Hasilnya, para petinggi ini diduga menggeser dana investasi, menjual obligasi korporat yang hasilnya digunakan untuk membeli reksa dana dengan underlying asset berupa saham-saham busuk.
Audit menyimpulkan bahwa saham-saham yang menjadi underlying asset reksa dana Asabri terafiliasi dengan Benny Tjokrosaputro dan Heru Hidayat. Pengacara Heru, Kresna Hutauruk menolak berkomentar.
Audit BPKP juga menyebutkan bahwa kerugian Asabri akibat semua investasi saham yang terafiliasi dengan Heru mencapai Rp 9,7 triliun. Sedangkan transaksi Asabri dengan Bentjok, merugikan Rp 859,38 miliar. Beberapa petinggi dan mantan pejabat Asabri enggan berkomentar. Baca selengkapnya dalam Majalah Tempo edisi: Jejak Penggasak Duit Asabri.