TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah menemukan, tingkat kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan saat berwisata selama libur panjang Oktober lalu cenderung menurun.
Hal itu ditemukan, setelah membandingkan persentase kepatuhan saat libur panjang dengan pekan sebelumnya.
"Memang pada saat libur panjang di hari Rabu Kamis, dan Jumat ada tren penurunan dibanding pekan sebelumnya," kata dia dalam Dialog Satgas Penanganan Covid-19 yang disiarkan daring, Rabu, 4 September 2020.
Adapun libur panjang akhir Oktober lalu, yakni sejak 28 Oktober hingga 1 November 2020. Pihaknya memantau sekitar 1.026.138 orang yang tersebar di 173.079 obyek wisata di 407 kabupaten/kota di 34 provinsi. Jumlah orang yang dipantau tersebut naik sebesar 92,02 persen dibandingkan periode yang sama pada pekan sebelumnya.
Sebagai contoh, untuk data yang patuh menggunakan masker pada Sabtu, 24 Oktober 2020 masih berada di angka 86,09 persen. Tapi saat liburan panjang, Sabtu, 31 Oktober mengalami penurunan hingga 83,35 persen.
Meski demikian, kata Dewi, tren penurunan memakai masker hanya turun sekitar 3 persen setiap harinya dan masih berada di atas 80 persen. Dengan melihat data tersebut, ia menilai saat ini orang-orang mulai terbiasa menggunakan masker saat keluar rumah.
Selain memakai masker, Dewi menjelaskan bagaimana temuan Satgas soal kepatuhan masyarakat menjaga jarak saat libur panjang di tempat wisata. Hasilnya pun tak jauh beda dengan kepatuhan memakai masker, ada penurunan tren di masyarakat terkait penerapan jaga jarak.
Menurutnya, penurunan di sektor kepatuhan menjaga jarak lebih tinggi jika dibandingkan dengan kepatuhan memakai masker. "Ini bisa sampai lebih dari 3, bisa sampai 5 persen. Hari Sabtu 83 persen menjadi 78 persen, sekitar 5 persen," kata Dewi.
Turunnya kepatuhan jaga jarak, Dewi menduga karena ada peningkatan kerumunan di beberapa tempat wisata. Kemudian, masyarakat sulit untuk menerapkan jaga jarak.
Dengan menurunnya angka kepatuhan dalam penggunaan masker dan jaga jarak, Dewi mengimbau kepada masyarakat untuk saling mengingatkan satu sama lain. Hal itu, kata dia, demi menjaga orang-orang terdekat kita.