TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan partainya siap membantu Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebarkan informasi soal potensi bencana di Tanah Air.
Oleh karena itu, kata Megawati, di Jakarta, Sabtu, BMKG bisa memberikan data wilayah rawan bencana agar pihaknya bisa membantu pemerintah dalam mensosialisasikan informasi potensi bencana, hingga memberikan bantuan penanganan pasca bencana.
"Untuk praktisnya, dengan PDI Perjuangan, daerah-daerah yang bisa sampai pada tingkat RT di sebuah daerah, tolong diberi tahu, kami akan sebarkan dengan spesisfikasinya, apa yang mungkin terjadi. Hal-hal kemungkinan akan terjadi sampai 2021, supaya kami menginstruksikan nantinya," kata Megawati dalam Rapat Koordinasi Bidang Nasional Kebudayaan dengan tema 'Gerakan Menanam Pohon Kepala Daerah PDI Perjuangan se-Indonesia' secara daring, Sabtu 31 Oktober 2020.
Hadir dalam acara itu Kepala BMKG Dwikorita Karnawati yang menjadi pembicara mengenai potensi bencana alam di Indonesia, Sekjen Hasto Kristiyanto, Wasekjen Sadarestuwati dan Utut Adianto, serta Ketua DPP PDIP seperti Tri Rismaharini, Sri Rahayu, Djarot Saiful Hidayat, dan Ahmad Basarah. Bersama mereka, hadir para kepala daerah dan ratusan pengurus daerah PDIP dari seluruh Indonesia.
Partai berlambang banteng moncong putih itu juga siap membantu penanganan pasca bencana karena PDIP memiliki Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) yang sudah terbukti berkali-kali berkolaborasi dengan unsur Pemerintahan dalam membantu rakyat.
"Kami sendiri masih perlu banyak pembelajaran soal tata ruang, kepala daerah yang sangat minim memperhatikan masalah ini," kata Presiden Kelima RI ini.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan ada sejumlah daerah yang berpotensi mengalami banjir dari November 2020 hingga Januari 2021 akibat meningkatnya curah hujan yang dipicu puncak iklim global La Nina.
Dwikorita menjelaskan musim hujan tahun 2020/2021 diwarnai oleh fenomena iklim global La Nina yang terjadi sejak awal Oktober 2020 dan diperkirakan berlangsung hingga April 2021 dengan intensitas La Nina Lemah hingga Moderat.
La Nina dapat meningkatkan akumulasi curah hujan bulanan dan musiman di Indonesia. Berdasarkan catatan historis data hujan Indonesia, pengaruh La Nina tidak seragam tergantung pada bulan, daerah dan intensitas La Nina.
Menanggapi pernyataan Dwikorita itu, Megawati mengaku langsung mengontak sekretaris kabinet untuk menitip pesan ke presiden agar masalah ini menjadi perhatian di dalam rapat kabinet.
"Saya katakan sampaikan segera ke presiden, jangan hal ini seperti tidak diperhatikan. Tolong ada rapat kabinet. Karena seperti disampaikan Ibu Dwikorita, sekarang kita masih prihatin pandemi. Sehingga ketika tadi dikatakan harus mulai diperhatikan awareness, perhatian yang penuh," kata Megawati.
Megawati lalu mengaku dirinya sudah sejak lama meminta agar Indonesia setidaknya bisa meniru Jepang.
Di Jepang, bahkan sejak TK, seorang anak sudah diberi tahu kondisi alam negaranya yang rawan bencana. Setiap keluarga diajari langkah-langkah menyelamatkan dirinya jika terjadi bencana, termasuk sistem pengamanan jika bencana terjadi. Misal soal simbol sirine, hingga wilayah evakuasi yang sudah dilengkapi fasilitas.
"Bayangkan, kapan kita mau menuju seperti itu," kata Megawati.