INFO NASIONAL-Bulan Oktober menjadi peristiwa yang mengingatkan bangsa Indonesia akan pentingnya melestarikan semangat persatuan yang digagas oleh para pemuda tahun 1928. Meski berbeda-beda, para pemuda saat itu bertekad satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) menilai momentum bulan ini untuk menjadikan nilai-nilai Pancasila semakin tumbuh dan dekat di dalam benak generasi muda. Mendikbud Nadiem Makarim, mengatakan pelajar Pancasila memiliki enam ciri utama, yaitu bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa dan berakhlak mulia, bergotong royong, serta berwawasan global. Elemen tersebut harus ditanamkan melalui pendidikan karakter mulai jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.
Baca Juga:
Dengan begitu peran guru menjadi kunci. Seperti yang dilakukan oleh guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Indriani Pujianti yang memiliki cara unik dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada peserta didik, yakni dengan mendongeng. Menurutnya, mendongeng merupakan salah satu media yang efektif untuk menyampaikan informasi dan pesan-pesan kebaikan.
Salah satunya dalam menyampaikan materi pelajaran, dalam hal ini nilai-nilai Pancasila, dengan cara yang menyenangkan. “Sebagai sebuah produk budaya, yang memuat kearifan lokal, nilai-nilai, dan menyajikan variasi cara pandang untuk memeroleh solusi dari berbagai masalah, aktivitas mendongeng harus selalu digencarkan,” ujar Indriani yang juga Pendiri Kampung Dongeng Kotabaru Kalimantan Selatan tersebut.
Diketahui, Mendikbud era Nadiem sendiri memiliki target agar terciptanya sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul, berkompetensi global, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Untuk mewujudkan hal tersebut, Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemendikbud Hendarman mengatakan, kementerian telah melakukan beberapa cara.
Baca Juga:
“Pertama, Kemendikbud memasukkan nilai-nilai Pancasila pada program Belajar dari Rumah yang ada di TVRI,” kata Hendarman.
Kedua, lanjut Hendarman, Kemendikbud meminta para orangtua yang saat ini mengambil alih peran guru, menanamkan nilai-nilai karakter yang sekiranya dapat dilakukan secara realistik dan konkret di rumah.
Hendarman menambahkan, upaya-upaya tersebut penting dilakukan guna menjadikan siswa beriman kepada Tuhan, mandiri, bernalar kritis, kebhinekaan global, menerapkan gotong royong, dan kreatif.
“Dengan demikian, tantangan seperti perubahan teknologi, sosio, dan lingkungan bisa mereka hadapi,” ujarnya.
Untuk mendukung terwujudnya Profil Pelajar Pancasila, khususnya kepada generasi muda, Puspeka juga mengembangkan konten kampanye nilai-nilai Pancasila dan menyebarluaskan konten melalui berbagai media termasuk melalui media sosial seperti Instagram @cerdasberkarakter.kemdikbudri, Facebook dan Youtube Cerdas Berkarakter Kemdikbud RI, laman https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id, dan tiktok @cerdasberkarakter.
Hendarman melanjutkan, momentum Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2020 sejatinya menjadi pengingat agar memaknai Pancasila sebagai pilar pendidikan karakter bangsa. “Pancasila menjadi landasan semangat pergerakan yang dilakukan oleh para pemuda-pemudi Indonesia terdahulu dan perjuangan harus dilanjutkan pemuda di era sekarang,” ucapnya. (*)