TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Pengurus Pusat Muhammadiyah Titi Anggraini menyampaikan empat dampak Pilkada 2020 yang digelar di masa pandemi covid-19.
Pertama ialah pemilihan dianggap makin berat, rumit, kompleks, dan mahal akibat dampak penyesuaian tata cara, prosedur, dan mekanisme pengelolaan pemilihan sesuai protokol kesehatan.
Kedua, terjadi adaptasi dan transformasi metode kampanye. “Narasinya selalu mengarahkan agar kampanye dilakukan secara virtual atau via media sosial agar bisa optimal memberlakukan protokol kesehatan,” ujar dia dalam webinar pada Rabu, 21 Oktober 2020.
Adapun dampak ketiga, akses pemilih pada sumber informasi pemilihan terkait proses dan kontestan, menjadi lebih terbatas atau tidak sebanyak sebelumnya. Karena banyak orang yang bekerja dari rumah, kata Titi, membuat paparan informasi mengenai kampanye pilkada tidak diperoleh oleh mereka yang biasanya terpampang di jalan.
Keempat, tuturnya, ruang gerak dan interaksi peserta serta pemilih lebih terbatas.
Terakhir, ada risiko terhadap kesehatan dan keselamatan warga negara. “Ini juga sudah dirasakan oleh beberapa penyelenggara terpapar covid-19, termasuk juga calon kepala daerah dan pemilih,” ucap Titi.
MUHAMMAD BAQIR