Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anggota DPR Apresiasi Belanda Mau Beri Kompensasi ke Keluarga Korban Perang

Reporter

Editor

Amirullah

image-gnews
Ilustrasi DPR. ANTARA/Rivan Awal Lingga
Ilustrasi DPR. ANTARA/Rivan Awal Lingga
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi I DPR, Dave Laksono, menyambut baik rencana pemerintah Belanda memberikan kompensasi bagi anak-anak yang orang tuanya dieksekusi tentara Belanda pada perang kemerdekaan 1945-1950.

"Kita sambut baik ya niat Belanda terhadap kejahatan perang yang mereka perbuat di Indonesia," kata Dave kepada Tempo, Selasa, 20 Oktober 2020.

Selain ganti rugi, Dave meminta pemerintah Belanda juga mengakui kemerdekaan Indonesia pada 1945. Pasalnya, kata dia, Belanda hanya mengakui Indonesia merdeka pada 1949. "Jadi mesti dipertegas lagi dengan pengakuan bahwa kita merdeka tahun 1945," ujarnya.

Menurut politikus Golkar itu, ganti rugi tidak selalu dalam bentuk nominal uang. Sebab, nominal ganti rugi 5.000 euro atau Rp 87 juta yang ditawarkan Belanda tidak sesuai dengan nyawa yang sudah mereka bunuh.

Ia menuturkan, pemerintah Belanda bisa membiayai pendidikan untuk anak-anak keturunan korban selama beberapa tahun. Bisa juga sumbangan dalam bentuk rumah sakit, sekolah, maupun infrastruktur di daerah yang pernah terjadi pembantaian oleh serdadu Belanda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menteri Luar Negeri Belanda Stef Blok dan Menteri Pertahanan Ank Bijleveld melalui suratnya kepada parlemen, menjanjikan dana kompensasi sebesar 5.000 euro kepada anak-anak yang orang tuanya terbukti dieksekusi Belanda pada perang kemerdekaan 1945-1950.

Mereka yang mengklaim ganti rugi harus memenuhi sejumlah syarat, di antaranya bukti bahwa orang tua mereka dibunuh dalam eksekusi yang terdokumentasi.

Pemerintah Belanda sebelumnya juga pernah menawarkan dana kompensasi kepada para janda, yang suaminya dieksekusi tentara Belanda. Namun, pemerintah Belanda menolak membayar ganti rugi kepada anak-anak mereka.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Universitas Erasmus, Inilah Universitas Riset Terkemuka di Rotterdam Belanda

6 hari lalu

(Tiga dari kiri) Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Dekan Universitas Leiden-Delft-Erasmus Wim van den Doel, dan Duta Besar Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns dalam penandatanganan nota kesepahaman di Jakarta pada Senin, 18 Maret 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Universitas Erasmus, Inilah Universitas Riset Terkemuka di Rotterdam Belanda

Universitas Erasmus Rotterdam, atau biasa dikenal sebagai Erasmus University Rotterdam (EUR), adalah universitas riset yang terletak di Rotterdam, Belanda.


Profil Universitas Delft, Tertua dan Terbesar di Belanda

6 hari lalu

Maskapai Belanda KLM dan Universitas Delft mengembangkan pesawat berbentuk V yang dikenal sebagai Flying-V, yang menggabungkan kabin penumpang, tangki bahan bakar, dan ruang kargo pada sayap. Foto: KLM/CNN
Profil Universitas Delft, Tertua dan Terbesar di Belanda

Universitas Teknologi Delft (TU Delft) adalah universitas teknik terkemuka yang terletak di Delft, Belanda.


Profil Universitas Leiden, Salah Satu yang Terkemuka di Belanda

7 hari lalu

Universitas Leiden. wikipedia.org
Profil Universitas Leiden, Salah Satu yang Terkemuka di Belanda

Universitas Leiden adalah salah satu universitas internasional tertua di Belanda.


Gedung Kedutaan Besar Israel di Den Haag Dilempar Benda Terbakar

7 hari lalu

Kedutaan Besar Israel di Moskow. Wikipedia
Gedung Kedutaan Besar Israel di Den Haag Dilempar Benda Terbakar

Polisi Belanda telah meringkus seorang tersangka yang melemparkan benda terbakar ke gedung Kedutaan Besar Israel di Den Haag.


DPR Naturalisasi Pesepakbola Asal Belanda

13 hari lalu

DPR Naturalisasi Pesepakbola Asal Belanda

DPR RI melalui Komisi X dan Komisi III menyetujui naturalisasi pesepakbola asal Belanda yakni Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, dan Maarten Pae.


Kurang Dukungan, Geert Wilders Putus Asa Jadi Perdana Menteri Belanda

15 hari lalu

Setelah 25 tahun berkecimpung dalam politik Belanda tanpa memegang jabatan, Wilders dapat memimpin pembicaraan pemerintahan koalisi dan memiliki peluang untuk menjadi perdana menteri Belanda. REUTERS
Kurang Dukungan, Geert Wilders Putus Asa Jadi Perdana Menteri Belanda

Politikus sayap kanan Geert Wilders mengaku tidak mendapatkan dukungan cukup dari koalisi untuk menjadi perdana menteri Belanda.


Geert Wilders Janji Belanda Akan Dukung Israel

17 hari lalu

Pandangan Wilders yang menghasut terhadap Islam telah memicu ancaman pembunuhan dan dia telah hidup di bawah perlindungan ketat polisi selama bertahun-tahun. Dia menyebut Nabi Muhammad sebagai
Geert Wilders Janji Belanda Akan Dukung Israel

Geert Wilders mengaku telah bertemu Presiden Israel dan menyampaikan janji Belanda akan terus mendukung Israel memerangi teror


Profil Simon Tahamata, Legenda Klub Ajax Amsterdam Keturunan Maluku

23 hari lalu

Fans Ajax Amsterdam memberikan salam perpisahan dengan membentangkan banner bertuliskan
Profil Simon Tahamata, Legenda Klub Ajax Amsterdam Keturunan Maluku

Fans Ajax Amsterdam melepas salah seorang legenda klubnya, Simon Tahamata yang keturunan Maluku. "Oom Simon Terima Kasih" tulisan di spanduk.


Geert Wilders Mendadak Dukung Belanda Kucurkan Bantuan Militer ke Ukraina

33 hari lalu

Geert Wilders ternyata memiliki darah Indonesia dari sang nenek. Informasi bahwa nenek Wilders berasal dari Indonesia juga diungkap antropolog Belanda Lizzy van Leeuwen pada 2009. Ia menyebut Johanna Ording-Meijer, nenek Wilders dari ibunya, merupakan seorang perempuan Indo-Belanda keturunan Yahudi. REUTERS
Geert Wilders Mendadak Dukung Belanda Kucurkan Bantuan Militer ke Ukraina

Geert Wilders memberikan sinyalemen kalau pihaknya pernah mempertimbangkan mengirimkan bantuan militer ke Ukraina di kemudian hari


Keluarga Korban Kerja Paksa Penjajahan Jepang dapat Kompensasi

37 hari lalu

Bendera Cina dan Jepang. REUTERS/Dado Ruvic
Keluarga Korban Kerja Paksa Penjajahan Jepang dapat Kompensasi

Keluarga seorang pria Korea Selatan yang menjadi korban kerja paksa selama penjajahan Jepang menerima kompensasi 60 juta won.