TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan keluarga Pendeta Yeremia Zanambani meminta pendampingan dari lembaganya dalam proses autopsi. "Mereka mau dilakukan autopsi kalau Komnas HAM mau mendampingi," kata Choirul dalam konferensi pers, Sabtu, 17 Oktober 2020.
Choirul mengatakan, permintaan tersebut langsung disampaikan pihak keluarga kepada dirinya saat melakukan penyelidikan secara independen terkait kasus di Intan Jaya, Papua.
Belum diketahui kapan penyidik akan melakukan autopsi terhadap jenazah Pendeta Yeremia. Namun, Choirul memastikan Komnas HAM menyanggupi permintaan tersebut. "Kami upayakan ketika autopsi, kami datang. Kami komitmen," ujarnya.
Konflik di Intan Jaya, Papua pecah sepanjang 15 hingga 20 September 2020. Setidaknya empat orang tewas, yakni dua personel TNI, satu warga sipil, dan Pendeta Yeremia sendiri. Saling tuding terjadi antara pihak keamanan dengan kelompok perjuangan kemerdekaan setempat tentang pelaku pembunuhan.
FRISKI RIANA