INFO NASIONAL-- Situasi pandemi Covid-19 tak memungkinkan pergelaran besar dengan mengundang kerumunan. Menyiasati ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan inovasi. Acara Badan Inklusi Keuangan (BIK) 2020 digelar secara virtual dari 5 Oktober-3 November.
BIK 2020 mengusung tema “Satukan Aksi Keuangan Inklusif untuk Indonesia Maju” atau disingkat AKSESSKU. Terdapat lima makna dan tujuan penyelenggaraan BIK tahun ini. pertama, mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang dapat meminimalisir dampak pandemi Covid-19. Kedua, membuka akses keuangan pada berbagai lapisan masyarakat. Berikutnya, mengampanyekan gerakan menabung. Keempat, mendorong pembukaan rekening, dan terakhir meningkatkan pemahaman literasi keuangan.
Baca Juga:
“Covid-19 diharapkan dapat menyadarkan kita tentang pentingnya dana cadangan. Sebab itu, kampanye gerakan menabung dinyatakan pada hari pembukaan melalui peluncuran program Satu rekening Satu Pelajar (KEJAR),” ujar Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara dalam keterangan pers melalui webinar, 15 Oktober 2020.
Hingga hari ke-12 penyelenggaraan BIK 2020, total sebanyak 643.057 pembukaan rekening baru. antara lain dari sektor perbankan sebesar 491.974, perusahaan pembiayaan 4.135, dan fintech mencapai 16.097 rekening.
OJK juga meluncurkan empat buku tentang literasi keuangan untuk tingkat PAUD (pendidikan anak usia dini). Diharapkan, buku tersebut menjadi sumber pengenalan tenang uang kepada anak, menumbuhkan kebiasaan gemar menabung, serta sikap berbagi dan peduli kepada sesama.
Baca Juga:
“Program lainnya, yakni dalam rangka mendukung PEN, kami mendorong pemberian kredit kepada pelaku usaha kecil dan mikro. Awalnya target saya hanya Rp 2,8 triliun, namun kemudian dinaikkan menjadi Rp4,3 triliun. Yang menarik, di dalamnya ada program kredit pembiayaan melawan rentenir,” ucap Tirta.
Program kredit ini mendorong peran Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) di berbagai provinsi melalui tiga skema generic model. Pertama, proses kredit/pembiayaan harus cepat yakni maksmil 3 hari kerja namun lebih dari suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Model kedua adalah kredit/pembiayaan berbiaya rendah dengan tingkat suku bunga sama atau di bawah KUR. Dan terakhir yang dipandang ideal yakni kredit/pembiayaan cepat dan berbiaya rendah. Skema terakhir ini maksimal 3 hari kerja dengan suku bunga sama atau di bawah KUR. Plafon kredit dirancang mencapai 50 juta rupiah dengan jangka waktu maksimal 36 bulan.
Berbagai program yang diluncurkan selama BIK 2020 sebagai langkah mengikuti arahan presiden di awal tahun saat rapat terbatas tentang strategi nasional keuangan inklusif, yakni target indeks inklusi keuangan mencapai 90 persen pada 2024. Sedangkan, tahun lalu indeks inklusi keuangan Indonesia masih di posisi 76,2 persen. “Namun, kami optimistis dapat mencapai target, walau sekarang perlu kerja keras mencapai ke sana,” ujar Tirta.
Sementara itu, indeks literasi keuangan pada 2019 mencapai 38,03 persen. Walau lebih baik ketimbang 2016 yakni 29,7 persen, OJK terus mendorong berbagai stakeholder terkait, terutama lembaga keuangan melalui berbagai program menarik selama BIK 2020.
Penyelenggaraan BIK 2020 juga digelar bersamaan di 35 kantor regional OJK dengan setidaknya 268 program/kegiatan di setiap daerah. Acara yang diadakan di berbagai daerah misalnya business matching, seminar nasional, webinar edukasi, pameran UMKM, lomba dan kompetisi program inklusi, lomba sepeda bike to BIK 2020, dan lainnya.(*)