TEMPO.CO, Jakarta - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab akan segera kembali ke Indonesia. Kabar ini dilontarkan Ketua Umum FPI Sobri Lubis saat berorasi dalam Aksi 1310 menolak Undang-undang Cipta Kerja atau omnibus law pada Selasa, 13 Oktober 2020.
"Benar sebagaimana yang disampaikan oleh Ustaz Sobri Lubis Ketum FPI saat Aksi Penolakan UU Cilaka tadi," kata Direktur HRS (Habib Rizieq Shihab) Center Abd Chair Ramadhan saat dikonfirmasi, Selasa, 13 Oktober 2020.
Rizieq, yang bermukim di Arab Saudi, sebelumnya mengaku tak bisa kembali ke Indonesia lantaran dicekal dan didenda karena kelebihan masa tenggat visa tinggal. Berikut beberapa polemik Rizieq sejak kepergiannya ke Arab dan rencana kepulangannya dari waktu ke waktu.
1. Pergi ke Arab Saudi
Rizieq Shihab meninggalkan Indonesia sekitar April 2017 setelah namanya disebut-sebut dalam kasus chat berkonten pornografi. Ketika itu, ia disebut pergi ke Arab Saudi untuk umrah bersama keluarga.
Polisi kemudian menetapkan Rizieq sebagai tersangka pada 29 Mei 2017. Ia dijerat dijerat Pasal 4 ayat 1 junto Pasal 29 dan atau Pasal 6 junto Pasal 32 dan atau Pasal 9 junto Pasal 34 Undang Undang RI nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara. Belakangan, kepolisian menghentikan penyidikan perkara ini.
2. Berkali-kali Gagal Pulang
Perwakilan keluarga Rizieq, Hanif Alatas, menyebut pemimpin FPI itu telah tiga kali hendak pulang ke Indonesia. Hanif mengklaim keinginan Rizieq itu selalu gagal lantaran ada pencekalan oleh pemerintah Indonesia.
Hanif menjelaskan Rizieq pertama kali ingin pulang ke Indonesia pada 8 Juli 2018. Lantaran gagal, dirinya kembali mencoba pulang pada tanggal 12 dan 18 Juli 2018. Hasilnya sama seperti upaya pertamanya.
"Nah, tanggal 20 Juli itu visa izin tinggalnya habis dan overstay," kata Hanif dalam konferensi pers di kantor Dewan Pimpinan Pusat FPI, Petamburan, Jakarta Pusat, pada 11 November 2019.
Menurut Hanif, Rizieq telah meminta penjelasan ke pihak imigrasi Arab Saudi tentang alasan pencekalannya. Rizieq mengatakan imigrasi menyebut ada pihak-pihak di Indonesia yang menginginkan dirinya dicekal.
3. Mengaku Dicekal
Pada awal November 2019, Rizieq mengaku mengalami masalah cekal di Arab Saudi. Rizieq ketika itu menunjukkan dua lembar kertas yang ia sebut sebagai surat pelarangan ia keluar dari negeri itu.
"Jadi kedua surat ini merupakan bukti nyata, real, otentik, bahwa saya memang dicekal oleh pemerintah Saudi atas permintaan pemerintah Indonesia," kata Rizieq melalui telekonferensi pada acara Maulid Nabi Muhammad di DPP FPI 8 November 2019, dikutip dari tayangan YouTube Front TV.
Rizieq mengatakan, kertas pertama berisi salinan visa, kertas kedua berisi salinan surat pencekalan dirinya. Saat Rizieq membacakan isi kertas yang kedua, ia menyebut pemerintah Arab mencekalnya dengan alasan keamanan.
Rizieq mengklaim bahwa ia hanya dicekal karena alasan tersebut, dan atas dasar permintaan pemerintah Indonesia. Ia menyebut dirinya tidak pernah melakukan pelanggaran apa pun, baik pidana mau pun perdata. "Hanya karena alasan keamanan," ujar dia.
Ia menuding pemerintah Indonesia meminta pemerintah Arab Saudi untuk menerbitkan surat pencekalan itu sehingga menghalanginya pulang ke tanah air.
Menteri Koordinator Bidang Hukum dan Keamanan, Mahfud Md membantah tudingan Rizieq Shihab. Dia mengaku sudah mencari tahu terkait tudingan itu, dan tak menemukan bukti bahwa ada upaya pencekalan yang diminta pemerintah. "Ternyata memang tidak ada sama sekali pencekalan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Tak ada sama sekali," kata Mahfud di kantornya, Rabu, 27 November 2019.
4. Melobi Otoritas Arab Saudi
Sobri Lubis mengatakan pencekalan Rizieq oleh pemerintah Arab Saudi sudah dicabut. Sobri mengatakan Rizieq juga sudah dibebaskan dari denda-denda.
Menurut Sobri, rencana kepulangan Rizieq menemui titik terang setelah proses perundingan panjang antara Rizieq dan otoritas Kerajaan Arab Saudi.
"Tanpa bantuan langsung rezim Indonesia akhirnya terdapat kejelasan dan titik terang mengenai kepulangan Habib Rizieq Shihab," kata Sobri dalam orasinya yang juga ditayangkan kanal Youtube Front TV.
Sobri mengatakan kabar ini diterima langsung dari Arab Saudi. Ia mengimbuhkan, saat ini Rizieq tinggal menunggu proses administrasi dan pembelian tiket. "Imam Besar Habib Rizieq Shihab akan segera pulang ke Indonesia untuk memimpin revolusi," kata Sobri.