TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI), Sudirman Said, mengedukasi para pencari pengungsi Rohingnya, Myanmar soal protokol kesehatan Covid-19. Hal ini dilakukan dalam kunjungannya ke Aceh.
"Edukasi dan kampanye protokol kesehatan bagi para pengungsi rohingya penting, mengingat saat ini Indonesia sedang dilanda pandemi Covid-19, sehingga pencegahan sejak dini perlu dilakukan," kata Sudirman, Selasa 13 Oktober 2020, dalam keterangan tertulis.
PMI sudah memberikan pelayanan kepada 392 pengungsi rohingya yang ditampung di tempat penampungan Gedung Balai Latihan Kerja, Desa Menasah Mee Kandang, Kecamatan Muaradua, Kota Lhokseumawe, Aceh, selama tiga bulan. Pelayanan yang diberikan PMI berupa pemenuhan kebutuhan dasar mereka.
Relawan PMI yang dimobilisasi untuk mengedukasi terkait tata cara menggunakan masker yang benar. Mulai dari cara memasang, hingga melepas masker. Selain itu mereka juga menganjurkan penggunaan masker kain.
"Pengungsi dianjurkan agar mencucinya secara rutin minimalnya setelah empat jam dipakai," tutur Sudirman.
Ia juga mengimbau agar para pencari suaka senantiasa menjaga jarak dan tidak sering berkumpul di penampungan tersebut. Kendati pun penampungan itu dalam kondisi yang serba terbatas.
Terakhir pengungsi diajarkan untuk menjaga kebersihan tangannya dengan cara mencuci tangan dengan sabun yang benar. Mulai dari membasuh telapak, sela-sela jari hingga punggung tangan dengan menggunakan air mengalir.
Untuk memenuhi kebutuhan sarana protokol kesehatan, PMI pun sudah menyalurkan masker, hygiene kit dan sertiap harinya mendistribusikan air bersih ke tempat penampungan.
"Kondisi yang serba terbatas ini tentunya rawan terjadi penyebaran Covid-19 dan dikhawatirkan jika ada yang tertular maka bisa dengan cepat menyebar ke para pengungsi dan tidak menutup kemungkinan relawan yang bertugas ikut terinfeksi," kata Sudirman.