TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menyatakan menolak kedatangan Tim Gabungan Pencari Fakta Intan Jaya (TGPF INtan Jaya), yang dibentuk oleh Kementerian Politik, Hukum, dan Keamanan. Mereka meminta insiden di Intan Jaya pada September 2020 lalu diselidiki oleh tim yang lebih independen.
"Kami menolak Tim investigasi bentukan Menkopolhukam Mahfud Md dan kami minta tim independen yang harus investigasi yaitu PBB, Komnas HAM, LSM HAM dan Gereja," ujar Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sembom saat dikonfirmasi, Sabtu, 10 Oktober 2020.
Sebby mengatakan TPNPB membantah melakukan penembakan yang menewaskan pendeta Yeremia Zanambani. Mereka menuding kasus itu jelas dibuat oleh TNI.
"Kami TPNPB tidak pernah lakukan tindakan kekerasan terhadap warga sipil, apalagi pendeta dan pewarta," kata Sebby.
Karena itu, ia mengatakan pemerintah provinsi telah menginvestigasi kasus itu. Ia mempertanyakan pemerintah pusat membentuk TGPF dan datang dengan alasan menginvestigasi kasus. Ia mempertanyakan sejauh mana jaringan komunikasi antara pemerintah pusat dengan pemprov/pemda.
"Maka kami TPNPB KODAP VIII Intan Jaya tetap akan melawan berbagai alasan brutal yang dilakukan Indonesia di Intan Jaya," kata Sebby.