Untuk memberantas peredaran obat palsu itu kita juga melibatkan unsur dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan kepolisian, namun tetap saja pemerintah menemui banyak kesulitan. Karena di masyarakat sendiri memang cenderung lebih suka membeli obat murah. Padahal, belum tentu obat itu asli," kata Achmad Sujudi saat berkunjung ke Banyumas, Jumat (5/10).
Lebih lanjut Sujudi mengatakan, persoalan utama yang dihadapi Departemen Kesehatan terletak pada minimnya anggaran pemerintah untuk kesehatan. Sementara, obat-obat yang diproduksi selama ini cenderung mahal. Apalagi jika obat-obatan tersebut sudah dipatenkan, maka harga obat jauh lebih mahal, tegasnya. Upaya peperangan yang dilakukan selama ini, diantaranya melakukan kampanye terus menerus kepada masyarakat agar meminta dokter memberikan resep obat generik, yang lebih murah dan terjamin keasliannya. Jika berobat ke dokter dan diberi resep obat paten, jangan mau! Masyarakat punya hak meminta resep obat generik," kata Sujudi.
Menurut Sujudi, untuk menekan beban masyarakat terhadap obat-obatan, pemerintah selama ini telah berupaya memproduksi obat yang murah dengan kualitas yang tidak kalah dengan obat paten. Obat generik, kata Sujudi, merupakan jalan keluar yang bisa dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi mahalnya harga obat-obatan. (Syaiful Amin)