TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan mengatakan akan bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) untuk memperkuat fungsi pencegahan korupsi. "Kita kerja sama untuk menguatkan SPI (Satuan Pengawas Intern) Pertamina," kata Pahala dalam konferensi pers, Jumat, 2 Oktober 2020.
Pahala menilai, penguatan SPI merupakan pencegahan pertama paling efektif. Kerja sama lainnya dengan mendukung Pertamina menjalankan sistem manajemen antisuap.
KPK, kata Pahala, sedang menyiapkan beberapa orang dari Pertamina untuk dikirim ke ACLC (anti corruption learning center) untuk mendapatkan sertifikasi ahli pembangunan integritas, dan memastikan bahwa sistem manajemen antisuap bisa berjalan efektif. "Jadi SPI dikasih pelatihan, ada ahli pembangunan integritas, dan sistem manajemen antisuap," ujarnya.
Dari sisi koordinasi, Pahala mengaku sudah menjalankan fungsi tersebut dengan pemerintah daerah terkait penyelamatan aset Pertamina. Dalam kerja sama pencegahan korupsi, Pertamina dan KPK telah menyelamatkan aset senilai Rp 9,5 triliun di Sumatera Selatan dan Kalimantan Tengah.
Aset di Sumatera Selatan dimanfaatkan sebagai Kawasan Kenten Cultural Park. Sementara di Kalimantan Tengah, aset tersebut dimanfaatkan sebagai akses sepanjang 60 kilometer untuk meningkatkan konektivitas antardaerah dan mempermudah transportasi komoditas hasil perkebunan dan tambang.
"Jadi koordinasi untuk penyelamatan aset ini kalau belum ada legalitasnya, diadakan. Tapi kalau sudah ada utilisasinya perlu didorong supaya semua punya manfaat," kata Pahala.
FRISKI RIANA