Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengamat Nilai Eksistensi Jadi Alasan Isu G30S/PKI Masih Dibahas

Reporter

image-gnews
Sejumlah warga menonton film penumpasan pengkhianatan G30S/PKI di markas Kodim 1304 Gorontalo, Gorontalo (20/9). Pemutaran film itu bertujuan untuk memberikan informasi dan pembelajaran kepada masyarakat agar mengenal sejarah bangsa. ANTARA FOTO
Sejumlah warga menonton film penumpasan pengkhianatan G30S/PKI di markas Kodim 1304 Gorontalo, Gorontalo (20/9). Pemutaran film itu bertujuan untuk memberikan informasi dan pembelajaran kepada masyarakat agar mengenal sejarah bangsa. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Co-founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, menilai langkah mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang kembali membahas isu Gerakan 30 September (G30S/PKI), bernuansa politis. Salah satu pendiri gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ini dinilai mencoba menjaga eksistensi lewat isu tersebut.

"Gatot, saya kira berdasarkan saran dari konsultan politiknya, berupaya mengelolanya untuk mempertahankan popularitasnya hingga pada saatnya nanti bisa menjadi elektabilitas," ujar Khairul saat dihubungi Tempo, Rabu, 30 September 2020.

Sejak menjadi Panglima TNI, Gatot kerap mengangkat isu ini tiap tahunnya. Setahun menjelang masa jabatannya habis, ia mengusulkan agar film G30S/PKI kembali menjadi tontonan wajib masyarakat.

Dari penilaian Khairul, wajar saja Gatot Nurmantyo memilih isu ini untuk menjaga eksistensi. Pasalnya, isu G30S/PKI masih sangat menarik bagi sebagian masyarakat, terutama kelompok-kelompok Islam maupun kelompok-kelompok yang terasosiasi dengan militer.

Isu semacam ini, kata dia, banyak diminati oleh influencer dan buzzer baik online maupun offline. Mereka akan dengan senang hati dan sukarela akan menggaungkan narasi dan aksi apapun yang terkait isu G30S, baik positif maupun negatif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ini jelas merupakan peluang yang sangat dipahami oleh Gatot dan timnya. Tinggal nimbrung saja tanpa harus lelah membuat isu yang bisa menjamin eksistensinya," ujar Khairul.

Khairul menilai isu G30S ini sama seperti isu khilafah yang kerap dikonsumsi oleh kelompok lain. Isu ini ibarat bara yang dipertahankan tetap menyala.

Langkah penguasa, elit politik dan para penyedia jasa pendampingan politik, ia nilai, tak punya niatan untuk membantu masyarakat keluar dari trauma masa lalu dan mendapatkan kebenaran. Khairul justru melihat yang terjadi adalah adu kuat isu yang hanya berakhir dengan pembodohan publik.

"Padahal keduanya sama-sama sumir, atau setidaknya menurut saya mestinya bukan ancaman faktual namun berpotensi menjadi faktual jika diterus-teruskan digunakan sebagai pemikat massa," kata dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pilkada disebut Permainan Pencitraan, Pengamat: Perlu Dorong Popularitas Kandidat

6 hari lalu

Ilustrasi pemilu. REUTERS
Pilkada disebut Permainan Pencitraan, Pengamat: Perlu Dorong Popularitas Kandidat

Menurut Pakar Politik Ujang Komarudin, hal terpenting dalam pilkada adalah elektabilitas para kandidat.


Elektabilitas Biden dan Trump Bersaing Ketat di Jajak Pendapat Terbaru

14 Februari 2024

Donald Trump dan Joe Biden. REUTERS/Jonathan Ernst/Brian Snyder
Elektabilitas Biden dan Trump Bersaing Ketat di Jajak Pendapat Terbaru

Elektabilitas Joe Biden dan Donald Trump bersaing ketat di jajak pendapat terbaru. Masing-masing menghadapi tantangan berbeda dalam menggaet suara.


Survei Poltracking: Pilpres Berpotensi Satu Putaran, tapi Juga Berpeluang Dua Putaran

9 Februari 2024

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo , Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto, dan Capres nomor urut 1 Anies Baswedan saling berjabat tangan usai debat perdana di KPU RI, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Survei Poltracking: Pilpres Berpotensi Satu Putaran, tapi Juga Berpeluang Dua Putaran

Survei Poltracking Nasional : Anies-Muhaimin dan Prabowo-Gibran Diprediksi Masuk Putaran Kedua


Survei Poltracking: Prabowo-Gibran Unggul di Separuh Pulau Indonesia, Disusul Anies-Muhaimin, Ganjar-Mahfud Tertinggal

9 Februari 2024

Survei Poltracking: Prabowo-Gibran Unggul di Separuh Pulau Indonesia, Disusul Anies-Muhaimin, Ganjar-Mahfud Tertinggal

Survei Poltracking Indonesia: Prabowo-Gibran Unggu di Separuh Pulau Indonesia, Disusul Anies-Muhaimin, Ganjar-Mahfud Tertinggal


Survei Poltracking: Prabowo-Gibran 50,9 Persen, Anies-Muhaimin 25,1 Persen, Ganjar-Mahfud 18,4 Persen

9 Februari 2024

Foto kombinasi (dari kiri) Calon presiden Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo menyapa awak media saat tiba di lokasi menghadiri Debat Kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu, 4 Januari 2024. Para capres tiba bersama pasangan dan bahkan mengajak anak mereka. ANTARA/Aprillio Akbar
Survei Poltracking: Prabowo-Gibran 50,9 Persen, Anies-Muhaimin 25,1 Persen, Ganjar-Mahfud 18,4 Persen

Survei Poltracking Nasional : Prabowo-Gibran 50,9 Persen, Anies-Muhaimin 25,1 Persen, Ganjar-Mahfud 18,4 Persen


Airlangga Klaim Elektabilitas Prabowo-Gibran di Atas 60 Persen

2 Februari 2024

Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto yakin partainya mampu menguasai Pulau Sumatera. Optimisme disampaikannya di Konsolidasi Partai Golkar Sumatera Regional 1 di JW Marriot Medan, Jumat malam, 26 Januari 2024. TEMPO/Mei Leandha
Airlangga Klaim Elektabilitas Prabowo-Gibran di Atas 60 Persen

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengklaim elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai di atas 60 persen di berbagai daerah.


Jokowi Disebut Turun Gunung Kerek Elektabilitas Prabowo-Gibran, TKN Anggap Sekadar Asumsi

25 Januari 2024

Presiden RI, Joko Widodo dibantu Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dan KASAU Marsekal Fadjar Prasetyo (dua kanan), memakai jaket dalam acara serah terima pesawat Super Hercules C-130J baru, di Terminal Selatan, Pangkalan Udara TNI AU, Halim Perdankusumah, Jakarta, Rabu, 24 Januari 2024. TEMPO/Imam Sukamto
Jokowi Disebut Turun Gunung Kerek Elektabilitas Prabowo-Gibran, TKN Anggap Sekadar Asumsi

Habiburokhman mengatakan isu Jokowi turun gunung untuk mengerek elektabilitas pasangan nomor urut 2 di Jawa Tengah sekadar asumsi.


Soal Presiden Boleh Kampanye, Lingkar Madani: Elektabilitas Prabowo-Gibran Mandek

24 Januari 2024

Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat meninjau ruas Jalan Surakarta-Gemolong (Sragen)-Purwodadi di Desa Ngandul, Kabupaten Sragen, Selasa, 23 Januari 2024. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Soal Presiden Boleh Kampanye, Lingkar Madani: Elektabilitas Prabowo-Gibran Mandek

Ray Rangkuti, merespons pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal presiden dan menteri boleh berkampanye serta berpihak pada pemilihan presiden atau Pilpres 2024. Ray menilai pernyataan Jokowi tersebut dipicu karena elektabilitas putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka bersama calon presiden Prabowo Subianto mandek.


8 Besar Elektabilitas Parpol versi Survei Terbaru Poltracking

20 Januari 2024

Ilustrasi bendera partai politik. ANTARA
8 Besar Elektabilitas Parpol versi Survei Terbaru Poltracking

Poltracking Indonesia mengeluarkan hasil survei terbaru terkait elektabilitas parpol. Ini dia 8 besar elektabilitas parpol versi Poltracking.


Survei Poltracking: PDIP Masih Dominasi Pilihan Masyarakat, Disusul Gerindra dan Golkar

20 Januari 2024

Ekspresi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat menyampaikan pidato politik dalam perayaan HUT ke-51 PDI Perjuangan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu, 10 Januari 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Survei Poltracking: PDIP Masih Dominasi Pilihan Masyarakat, Disusul Gerindra dan Golkar

PDIP masih menjadi pilihan utama publik berdasarkan hasil sigi Poltracking Indonesia.